Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Layang-Layang (1): Guruku, Orang Tuaku

7 Oktober 2021   15:36 Diperbarui: 7 Oktober 2021   15:41 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebagai guru olahraga, Pak Herdi memiliki badan yang tegap dan tinggi. Beliau masih muda sehingga mempunyai jiwa muda pula dalam memberikan pelajaran. Tidak jarang beliau mengajak kami untuk belajar di luar kelas. 

Sesuai dengan suasana yang diinginkan kami semua. Kami pernah belajar di lapangan, di taman sekolah, atau dengan sistem bertukar ruangan kelas dengan kelas lima lainnya agar kami tidak bosan.

Satu hal lagi, Pak Herdi blum menikah. Baru tiga tahun beliau lulus dari kuliahnya dan langsung mengajar di sekolahku. Pada tahun ini, beliau dipilih menjadi wali kelas di kelasku.

"Bagus, kamu sudah mengerjakan tugasnya?" tanya Pak Herdi.

"Sudah, Pak! Kemarin Yosep dan teman-teman memberitahuku."

"Sekarang kumpulkan tugasnya. Dani, kamu tidak mengerjakan pekerjaan rumah lagi?"

"Maaf, Pak! Buku tugasku ketinggalan di rumah."

"Ya sudah. Sekarang kamu kerjakan tugas ini dan nanti kamu kumpulkan di meja Bapak."

"Iya, Pak!" jawab Dani dengan gemetar.

Bukan kali ini saja Dani tidak mengerjakan tugasnya. Tetapi Pak Herdi tidak pernah menghukumnya. Hanya memberikan tugas yang akan dikumpulkan hari ini. Mungkin ini bentuk pelajaran dari Pak Herdi agar Dani bisa mengerjakan tugasnya sesuai jadwal.

Di kelas lima, aku ditunjuk sebagai ketua kelas. Jadi, aku bertugas untuk mengumpulkan buku tugas teman-teman. Aku pun ditugaskan Pak Herdi untuk mengawasi Dani agar dia bisa mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri. Belajar mandiri, itulah pelajaran yang diterapkan Pak Herdi kepada kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun