Kali ini saya sedikit lega. Dia tak nampak online. Berangsur saya kembali tenang.
Saya buka percakapan dari awal hingga akhir. Saya baca cepat. Beberapa percakapan membuat saya kembali tersenyum. Beberapa membuat saya menyesal. Kenapa harus begini?
Tak saya baca keseluruhan. Saya terfokus pada kalimat perpisahan, dan saat saya mempergokinya. Hari Jum'at, tertera waktu terakhir kali kita berkirim pesan. Mata saya kembali berkaca.
Saya ambil seputung rokok. Menyalakan, dan menghisapnya dalam-dalam. Sedikit lega.
Saya keluar dari kolom percakapan. Mencari nama dr. Reren. Saya ajak berjumpa di luar, sekedar bertemu dan makan malam.
Lama berselang waktu pesan pribadi ku tak berbalas. Tak nampak aktif ponselnya. Saya menunggu.
"Boleh. Kita berjumpa di sudut Kota Bon, sebuah cafe steak."
Reren menjawab pesan saya. Saya tersenyum sambil menanti esok malam, malam Minggu.
***
#serialpuzzle