Mohon tunggu...
Dedy Pratama
Dedy Pratama Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang yang akan terus belajar dari hikmah dan pengalaman kehidupan

Aku hanya bagian dari kisah serial puzzle kehidupan. Terus belajar dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rensya: "Saya Masih Mencarimu" Part IV

29 Januari 2020   13:26 Diperbarui: 29 Januari 2020   13:34 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Handphone (dok. Suara.com)

"Dug..."

Tubuh saya langsung dingin. Telapak tangan saya langsung basah. Nafas saya sedikit tidak teratur.

Saya temukan kembali nama Rensya yang muncul diawal. Setelah itu (dr) Reren.

Antara ingin membuka semua obrolan saya dengannya. Atau mengurungkannya, bahkan ingin segera menghapus percakapan itu.

Saya memang menyimpan seluruh percakapan dengan Rensya. Dari awal, hingga akhirnya dia meminta berpisah dengan saya.

Perlahan, jari saya bergetar. Wajah saya mulai berkeringat. Saya lawan kegugupan, pesan itu saya buka (Rensya).

Saya semakin gugup. Keringat dingin pada tubuh tak terbendung. Tangan saya terasa bergetar. Ini seperti saat saya buka percakapan pada ponselnya dulu.

Rensya terlihat online pada ponsel saya. Entah ingin segera menutup ponsel. Atau saya akan bertindak bodoh untuk menghubunginya kembali. Saya bingung. Saya matikan handphone. Saya lemparkan ke sudut .

Saya berbaring. Menghela nafas panjang. Menenangkan diri.

"Sial kenapa saya harus temukan dia dalam keadaan online. Dan, kenapa namanya muncul terlebih dahulu. Yang lebih sial, kenapa saya harus membukanya. Ah, bodoh." Saya lantas pejamkan mata. Dan kembali mengatur nafas dan menenangkan diri.

Saya bangun. Kembali mengambil ponsel. Saya buka layarnya. Tak berubah, ponselku langsung menampilkan percakapan dengan Rensya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun