Sudah tua ternyata. Demikian kata-kata mu atas fotomu sendiri yang kamu pajang di status WA mu. Aku pun melihatnya, kalau ternyata kamu sudah tua, atau tepatnya beranjak tua.Â
Kita memang tidak seperti yang dulu lagi. Wajah keriput menjadi tandanya kalau hidup yang dulu tidak mungkin abadi. Mungkin sudah saatnya kita menyadari akan satu hal, bahwa kelak kita pun akan berpulang kepada Sang Pencipta.Â
Sebenarnya saya ingin bertanya, apa maksud dari kata-kata mu itu? Karena saya lebih memilih untuk memahaminya sebagai tanda kalau kita sering tidak menyadari proses kehidupan yang kita alami. Atau juga kita sadar akan ketuaan kita sambil teringat bahwa kita masih belum berbuat apa-apa sebagai sesuatu yang bermakna dalam hidup ini.Â
Saya menunggu jawaban dari mu. Namun sembari menunggu, saya ingin berterima kasih padamu atas kata-kata mu yang ternyata menyentak ku tentang keadaan hidup ku saat ini. Sungguh, bahwa saya ternyata sudah tua, namun masih belum berbuat apa-apa. Karena itu saya ingin memulainya sekali lagi, sebelum keadaannya tidak terkendalikan lagi.Â