Terbukti, bahwa masyarakat indonesia atau kalau boleh disebut muslim Indonesia adalah kaum mayoritas yang tak suka belajar dan membaca!
Masih Ingin Menyalahkan Yahudi?
Kita bodoh karena kita tak suka membaca, setidaknya itu yang mesti diakui. Tiada guna mengatakan “Yahudi Musuh Islam, mereka jahat, mereka menghancurkan islam!”
Inilah beberapa faktanya.
Pertama, Survei prestasi membaca anak Indonesia dalam Progress of International Reading Literacy Study 2011 menempati peringkat 42 dari 45 negara.
Kedua, beradarkan rilis dari beritamaluku.com
- Indeks kegemaran membaca orang pribumi hanya 0.001. Artinya, dari seribu penduduk Indonesia hanya satu orang yang gemar membaca. Bandingkan dengan Singapura, ada 45 orang gemar membaca dari jumlah survei 100 orang.
- Waktu membaca per hari di USA dan Jepang, rata – rata jumlahnya 8 jam. Sedangkan Indonesia, hanya 2 jam dalam sehari. Masyarakat kita habis waktunya oleh bergosip, main game bertema kekerasan dan menonton di saluran tak mendidik.
- Di Negara maju, siswa sekolah menengah wajib khatam membaca sejumlah buku. terutama karya sastra, sebelum menyelesaikan studinya. Misalnya, Perancis dan Belanda 22-23 buku per tahun, Jepang 15 buku per tahun, Malaysia 6 buku per tahun, Thailand 6 buku per tahun, Hindia Belanda(Indonesia) 25 buku per tahun.
Musuh Islam Adalah Umat Islam Yang Bodoh Dan Egois
Tahukah, bagaimana orang bodoh dan egois ketika bereaksi? Spontanitas, tidak terencana dan cenderung mengandalkan fisik. Memaki dan emosional. Menyerang dengan membabi buta.
Mari kita lihat lagi penomena di sekeliling kita. Begitu banyak umat Islam yang reaktif dan cenderung radikal.
Setiap menghadapi berbagai persoalan, reaksinya adalah; bunuh, bakar, gorok, ganyang, dan berhamburan kata-kata makian.
Apa yang didapat? Jelas kehancuran dipihak sendiri. Di Timur Tengah, umat Islam membuat medan perang di rumahnya sendiri. Perang yang memusnahkan peradaban Islam itu sendiri.
Dan ironisnya, dari hasil perang sesama mereka maka hasilnya pihak luar yang memetik keuntungan.
Bagaimana di Indonesia?! Memang belum parah, tapi berbagai konflik sudah mulai mencuat. Trend mengkafir-kafir-kan sudah menjadi bagian dari kehidupan sosial. Bunuh, bakar, gorok, ganyang, dan hamburan kata-kata makian, seolah menjadi gaya hidup. Umat Islam begitu mudah di adu domba.