Begitulah.. ya, begitulah..
Kata-kata itu selalu mencuat ditengah mayoritas umat Islam. Kita selalu gemar menyalahkan.
Saya petik dari salah satu tulisan berjudul; Kemunduran Umat Islam Karena Umatnya Malas Membaca? Sebagai renungan agar kita tidak selalu menyalahkan orang luar termasuk Yahudi.
Moshe Dayan seorang politisi dan pimpinan militer Israel berkata “Ada 3 kelemahan muslim saat ini;
- Mereka malas,
- Mereka tidak mempelajari sejarahnya sendiri,
- Mereka itu kaum yang spontan dan tak terencana.
Di lain waktu, Moshe Dayan berujar, “Apakah kalian pikir orang Arab akan pernah bisa mengalahkan kalian?” Dia menjawab, “Tidak sampai mereka terlebih dulu belajar bagaimana membuat garis lurus ketika naik bus.” (maksudnya berbaris rapi dan naik bus satu per satu, tidak bergerombolan dan berebutan seperti yang umumnya kita lakukan).
Setelah mengungkap rencana Zionis untuk menduduki Palestina dipublikasikan pertamakali lima puluh tahun sebelum Pendudukan mantan Menteri Pertahanan Israel Moshe Dayan, ditanya dalam sebuah wawancara: “Apakah Anda tidak takut orang-orang Arab akan membaca rencana Anda dan mempersiapkan diri mereka?”
Tanggapannya, ”Yakinlah, orang-orang Arab adalah bangsa yang tidak membaca, dan jika mereka membaca mereka tidak mengerti, dan jika mereka memahami mereka tidak bertindak.”
DR Raghib As-Sirjani dalam sebuah buku mengutip kalimat seorang Yahudi, “Kita orang Yahudi tidak takut dengan umat Islam, karena umat Islam adalah umat yang tidak gemar membaca”.
Melihat dari fakta tersebut diatas, artinya jelas mereka Yahudi sangat memandang rendah umat Islam. Dimata mereka, umat Islam bodoh dan tidak suka belajar (membaca).
Bagaimana? Marahkah dikatakan seperti itu ? Jawabanya, untuk apa? Memang terbukti bahwa muslim tak suka belajar (membaca).
Bagaimana dengan negeri kita Indonesia ? ya, lebih kurang sama. Negeri yang mayoritasnya beragama islam dan jumlahnya terbesar di dunia, dengan kata lain kaum yang tidak gemar membaca sebagian besar ada disini. Bermukim ditengah – tengah kita. Atau mungkin kita salah satunya.