Mohon tunggu...
Dedi Ariko
Dedi Ariko Mohon Tunggu... Jurnalis - SEO Expert di Garuda Website

Saya adalah pekerja full time di Garuda Website di divisi SEO. SEO sendiri adalah serangkaian strategi untuk mengoptimasi website agar mendapat peringkat di mesin pencari khususnya, Google. SEO Expert adalah pekerjaan yang menyenangkan. Karena saya hobi dengan bidang ini. Bergelut dengan strategi backlink building, mempelajari pola algoritma mesin pencari. Dan tentunya, sangat menikmati momentum saat sebuah halaman situs mendapat peringkat di halaman 1 mesin pencari. Hubungi saya, jika Anda memiliki rencana membangun strategi digital marketing melalui strategi SEO. Kita akan berbicara banyak bagaimana membangun situs bisnis Anda untuk mendapat traffic secara dramatis. Menyusun landingpage yang berorientasi bisnis sehingga mendorong pengunjung melakukan konversi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengalaman Bertemu Tuhan, Terungkap Siapa Umat Pilihan Tuhan Itu

26 Juli 2016   00:05 Diperbarui: 8 Juni 2018   05:18 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tuhan pada zaman kuno, pada dasarnya mengalami perubahan besar-besaran, jika dilihat saat ini. Jika anda bertemu pada zaman primitive dulu, tuhan akan terlihat menyeramkan. Bahkan terlihat seperti monster untuk manusia zaman sekarang.

Tuhan pada zaman dulu seperti harus darah. Menyukai persembahan berupa korban nyawa manusia. Tuhan primitive terkesan melegalisasi perbudakan, pembunuhan, perang dan banyak hal keji lainnya. Mengerikan, jika diukur standarisasi kemanusiaan zaman sekarang.

Masih ingat tentang kisah Ibrahim yang diperintahkan oleh tuhan untuk menyembelih putranya sendiri, Ismail? Katanya sich cobaan.

Ada beberapa versi dalam kisah tersebut. Khususnya dari kepercayaan agama Islam dan Kristen.

Dalam kisah Al-Quran, Ibrahim as diberi mimpi. Menyembelih anaknya sebagai kurban kepada tuhan. Lalu, Ismail as menafsirkan mimpi ayahnya itu sebagai perintah Tuhan. Sebagai anak yang baik dan saleh, tentu Ismail menurut, karena menurut pemahamannya, mimpi ayahnya itu adalah perintah Tuhan. Sang ayah juga menafsirkan mimpi ini sebagai perintah. Ulama-ulama juga berkata bahwa mimpi yang dialami oleh para nabi merupakan wahyu. Ibarat kata ini merupakan sebuah ujian tentang ketakwaan terhadap tuhan.

Kalau membaca kisah penyembelihan ini melalui redaksi Bibel, perintah menyembelih Ishak ditulis sebagai perintah Tuhan kepada Abraham. (Dalam versi Bibel, yang rencananya akan disembelih adalah Ishak, anak ke-2 Ibrahim; bukan Ismail, anak pertamanya).


Dalam kisah ini, saya tidak ingin melihat perbedaannya. Karena percuma! Itu kisah kuno yang tidak mungkin bisa dibuktikan, mana paling benar. Saking kunonya, mimpi serem saja dianggap datangnya dari tuhan. Dan yang jelas sidak akan ada yang dapat bersaksi dizaman ini.

Tapi ada sebuah pelajaran penting yang bisa dipetik tentang perubahan Tuhan pada zaman itu.

Pertama tentang gambaran agama kuno zaman itu. Praktik pengorbanan manusia lazim dilakukan pada masanya: mengorbankan anak, pendeta, perempuan, manusia, dengan disembelih, diterjunkan ke jurang, atau dihanyutkan ke sungai/laut. Di skandinavia kuno, pendeta dikorbankan. Di mesir kuno, gadis cantik ditenggelamkan ke sungai Nil. Di peradaban Aztec, manusia disembelih di atas altar. Semua prinsifnya untuk menyenangkan tuhan.

Bahkan dalam teologi Paulus, anak-Tuhan sendiri juga dikorbankan, supaya Bapak-Tuhan mau/bisa mengampuni dosa-dosa manusia.

Terus apakah anda percaya bahwa waktu itu ada suara tuhan yang mengelegar dari langit. Dan meminta untuk menghentikan acara sakral pengorbanan manusia itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun