Kalau aku berhasil menjadi orang hukum pertama di keluargaku, aku nggak mau berhenti di situ saja. Aku ingin punya mimpi yang lebih besar. Misalnya, menjadi pengacara yang benar-benar membela orang-orang kecil, atau mungkin menjadi hakim yang tegas sekaligus bijaksana. Aku ingin dunia hukum yang sering dipandang "seram" bisa jadi lebih dekat dengan masyarakat.
Selain itu, aku juga ingin menggunakan ilmu hukum untuk membantu orang-orang di sekitarku. Setidaknya, mereka bisa mendapatkan penjelasan yang benar tentang hak-hak mereka. Dengan begitu, aku merasa cita-citaku bukan hanya untuk diriku sendiri, tapi juga untuk orang banyak.
Penutup
Setiap mimpi memang butuh usaha besar. Dan aku tahu, untuk menjadi orang hukum pertama di keluarga, aku harus melewati jalan panjang yang penuh tantangan. Tapi aku tidak takut. Aku percaya, dengan doa, kerja keras, dan dukungan dari keluarga, aku bisa menggapainya.
Cita-cita ini bukan hanya soal gelar atau pekerjaan, tapi soal memberi makna. Aku ingin membuktikan bahwa mimpi anak dari keluarga sederhana pun bisa terwujud, selama ada keyakinan. Jadi, inilah aku: seseorang yang bermimpi menjadi orang hukum pertama di keluarga, dan siap berjuang sampai mimpi itu benar-benar jadi nyata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI