Mohon tunggu...
Lagi Rame!
Jelang Ibadah Haji, Jemaah Mesti Apa?
Pelarangan Program Study Tour, Solusi?
Biaya UKT Meroket Tajam di Berbagai PTN
"Kuliah Tersier", Blunder yang Perlu Dikoreksi
Leverkusen Menjadi "Neverlusen"!
Fantastic, Man. City Raih Gelar Premier 4 Musim Beruntun!
Kamu pasti suka!
Debi Puspahade
Debi Puspahade Mohon Tunggu... Wiraswasta - Custemer service di RS Murni Teguh Ciledug

Saya hanya ingin bertumbuh, mekar mewangi di setiap prosesnya ..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kota Manusia

20 April 2016   09:00 Diperbarui: 21 April 2016   06:10 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biar saja jadi deretan nama di ambang kemiskinan

 

 

Yang menciptakan untuk kesejahteraan

Bukan untuk hiru pikuk antar ketenaran

Sementara di sudut kumuh berimpun perut kelaparan

Semua tentang kota manusia yang berkalut enggan

 

Cirebon, 20 Februari 2016

 

HALAMAN :
  2. 1
  3. 2
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

fiksiana

fiksi

puisi
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.