Remaja sering kali menghadapi tekanan besar: tuntutan akademik, pergaulan sosial, perubahan fisik, hingga pencarian jati diri. Tidak jarang mereka terjebak dalam perasaan tidak cukup baik, rasa bersalah, bahkan kebencian terhadap diri sendiri. Dalam psikologi pendidikan, hal ini disebut sebagai tantangan self-acceptance atau penerimaan diri.
Dalam Islam, berdamai dengan diri sendiri sangat dekat dengan konsep ridha terhadap takdir Allah SWT dan selalu memperbaiki diri melalui taubat. Dengan berdamai pada diri sendiri, remaja bisa menemukan ketenangan hati, lebih fokus belajar, dan tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara emosional maupun spiritual.
Berdamai dengan Diri Sendiri dalam Psikologi Pendidikan
Menurut teori psikologi, berdamai dengan diri berarti:
Menerima kelemahan dan kekuatan diri -- tidak membandingkan diri secara berlebihan dengan orang lain.
Mengelola rasa bersalah -- belajar dari kesalahan tanpa terus-menerus menyalahkan diri.
Membangun self-compassion -- memberikan kasih sayang pada diri sendiri sebagaimana kita memberi pada orang lain.
Mengembangkan resilien -- kemampuan bangkit kembali setelah kegagalan.
Bagi remaja, berdamai dengan diri sendiri adalah bekal penting untuk: