Partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa mencerminkan keterlibatan mereka secara nyata dalam proses tersebut. Partisipasi tersebut bisa bermanifestasi dalam berbagai bentuk, baik materiil maupun spiritual. Kontribusi materiil seperti sumbangan uang, barang, atau tenaga fisik, maupun kontribusi spiritual seperti ide dan gagasan, semuanya memiliki nilai penting dalam memajukan pembangunan desa secara keseluruhan. Melalui partisipasi yang aktif, masyarakat dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal yang ada.
Selain partisipasi, pemberdayaan masyarakat juga menjadi aspek yang tidak dapat diabaikan dalam pembangunan desa. Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan serta kemandirian masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu sosial, ekonomi, maupun politik. Dengan memberdayakan masyarakat, potensi yang dimiliki oleh masyarakat desa dapat dikembangkan secara optimal sehingga mereka mampu berperan aktif dalam proses pembangunan, serta mampu mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi dengan lebih efektif.
Model pembangunan partisipatif menjadi relevan dalam konteks pembangunan desa. Model ini menekankan pentingnya musyawarah, mufakat, dan gotong royong sebagai prinsip yang mendasari proses pembangunan. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dan partisipatif, pembangunan desa dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan serta potensi lokal yang ada. Model ini juga memungkinkan adanya perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang lebih akurat dan sesuai dengan kebutuhan serta aspirasi masyarakat.
Peran serta aktif masyarakat dalam pembangunan desa membawa dampak yang luas dan positif bagi kemajuan desa serta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dalam proses pembangunan, partisipasi masyarakat bukan hanya menjadi sekadar kontribusi fisik atau materiil, tetapi juga merupakan manifestasi dari keterlibatan mereka dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan, dan pelaksanaan program-program pembangunan. Salah satu dampak positif yang dihasilkan dari partisipasi masyarakat adalah meningkatnya efektivitas program-program pembangunan. Ketika masyarakat terlibat dalam setiap tahapan pembangunan, program-program tersebut menjadi lebih relevan dengan kebutuhan nyata masyarakat, karena didasarkan pada pengetahuan lokal dan pengalaman langsung masyarakat terkait kondisi dan tantangan yang mereka hadapi. Hal ini membuat implementasi program lebih efisien dan hasilnya lebih signifikan dalam mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Selain itu, partisipasi masyarakat juga memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap pembangunan desa. Ketika masyarakat merasa bahwa mereka memiliki peran yang penting dalam proses pembangunan, mereka cenderung lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan program-program tersebut. Hal ini menciptakan ikatan emosional yang kuat antara masyarakat dengan pembangunan desa mereka, sehingga mereka akan lebih terlibat dan berkomitmen untuk menjaga dan memelihara hasil pembangunan tersebut dalam jangka panjang. Lebih lanjut, melibatkan masyarakat dalam pembangunan desa juga menciptakan peluang untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas masyarakat dalam berbagai bidang. Melalui partisipasi dalam program-program pembangunan, masyarakat memiliki kesempatan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru, baik itu dalam manajemen proyek, pengelolaan sumber daya, atau pengembangan usaha kecil dan menengah. Hal ini tidak hanya meningkatkan kemandirian masyarakat secara ekonomi, tetapi juga memperkuat kapasitas mereka untuk beradaptasi dengan perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi di sekitar mereka.
Partisipasi aktif dan pemberdayaan masyarakat memegang peranan penting dalam pembangunan desa di Indonesia. Melalui partisipasi yang nyata, masyarakat bukan hanya menjadi objek, tetapi juga subjek yang aktif terlibat dalam setiap tahap pembangunan. Dengan memberdayakan masyarakat, potensi yang dimiliki oleh mereka dapat dikembangkan secara maksimal, memungkinkan mereka untuk berperan aktif dalam proses pembangunan. Model pembangunan partisipatif yang mengedepankan prinsip musyawarah, mufakat, dan gotong royong menjadi relevan dalam konteks pembangunan desa. Partisipasi dan pemberdayaan masyarakat tidak hanya memberikan dampak positif secara fisik, tetapi juga secara sosial dan ekonomi, menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab yang kuat di antara masyarakat terhadap pembangunan desa mereka. Oleh karena itu, terus mendorong dan memperkuat partisipasi serta pemberdayaan masyarakat menjadi kunci dalam mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi desa dan masyarakatnya.
SUMBER
Fina, V. M. (2018). Peran Lembaga Kemasyarakatan di Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat). J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan), 3(2), 127-136.
Gulyanto, B., Ansi, R. Y., Dailami, Sambayu, H., & Dailami. (2022). Peran Masyarakat dalam Pemberdayaan Pembangunan Potensi Desa. Comunitaria: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2). Retrieved from http://jurnal.una.ac.id/index.php/comunitaria
Hetty Hernany, D., Puspita, A., & Normajatun. (2023). Peran program pemberdayaan masyarakat desa dalam pembangunan pedesaan di Kelurahan Gudang Hirang Kecamatan Sungai Tabuk. Community Development Journal, 4(5), 9825-9829.
Santoso, E., Jati, I. P., & Bestari, D. (2019). Peran jurnalisme warga dalam pemberdayaan masyarakat desa. Jurnal Kajian Komunikasi, 7(2), 224-237.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI