
Ada yang memakai pintu air, memasukan air tambak saat air laut pasang, dan mengeluarkan air saat air laut sedang surut, semua metode bisa di terapkan, tergantung situasi dan kebutuhan budidayanya.
Jaring arad , adalah jarring dengan ukuran selektif, supaya saat panen penjarangan hanya ikan bandeng ukuran yang besar yang terjaring, bandeng ukuran kecil biar tetap di pelihara sampai ukuran yang diinginkan, panen selektif sekaligus penjarangan populasi ikan bandeng.
Pemupukan dan budidaya ganggang pakan alami ikan bandeng.
Pengukuran pH tanah dasar pelataran menjadi keharusan , dikarenakan kita akan memelihara ikan bandeng tanpa pakan pellet / pakan buatan, sehingga lahan yang subur adalah keharusan, pH ideal 6,5 – pH 7,2 itu yang kita inginkan, setelah pengukuran pH maka kita bisa menghitung kebutuhan kapur dolomit dan kebutuhan pupuk kompos, setelah di tabur merata ,maka lakukan penyemprotan secara merata memakai biotetes dengan dosis 1 botol 10 ml untuk luasan 2.000 m2 / 5 botol per hektar, setelah itu masukan air sedalam 20 – 30 cm dipelataran, lalu diamkan selama 2 minggu, agar tumbuh tanaman air yang biasa disebut ganggang, biasanya dalam 2 minggu pertumbuhannya sudah padat, lalu isi air tambak minimal 70 cm sampai 100 cm di permukaan pelataran, saat air masuk tuang 5 botol biotetes untuk luasan 10.000 m2.
Biasanya saat air di pelataran sedalam 70 cm, sinar matahari tidak mampu menembus tanaman bila kesuburan air baik, kecerahan di pertahankan hanya 30 cm, sehingga tanaman ganggang akan mati dan tercabut dari dasar pelataran lalu mengambang dan mati, nah ini disebut klekap yang menjadi makanan kesukaan ikan bandeng, ikan bandeng akan makan dengan lahap klekap tadi, setelah terlihat populasi klekap mulai berkurang, maka air tambak harus di kurangi lagi sedalam 20 cm – 30 cm di pelataran, lalu lakukan penebaran pupuk kompos sebanyak 1 ton + 200 kg Dolomit + 5 botol biotetes, setiap hektarnya, lalu diamkan 2 minggu, setelah terlihat pertumbuhan ganggang subur dan padat, maka air tambak di masukan lagi sedalam 70 cm – 100 cm di pelataran, sehingga ganggang mati menjadi klekap, dan lakukan secara berulang sampai ikan bandeng besar sesuai ukuran yang diharapkan.
Penebaran tokolan ikan bandeng dan tokolan udang windu ,dilakukan setelah 2 minggu air tambak dimasukan, gunanya agar pakan alami sudah melimpah untuk mencukupi perkembangan mereka.
Setelah air penuh, saat sore hari adalah saat yang tepat untuk menebar tokolan ikan bandeng ( seukuran jari kelingking ) dengan kepadatan 10.000 ekor / hektar dan bila memungkinkan tokolan udang windu juga bisa sekalian ditebar dengan kepadatan 5.000 ekor / hektar, penebaran benih harus diadaptasikan dulu, supaya benih tidak stress.
Tokolan adalah ukuran bibit ikan Bandeng / udang windu yang sudah di pelihara dikolam pembibitan selama 2 minggu, dari ukuran nener dan benur.
Panen
Panen ikan bandeng setelah umur 4 bulan, diharapkan sudah bisa dilakukan penjarangan, air di keluarkan sampai kering di pelataran, sehingga jarring arad bisa di seret dengan 3 orang yang menyusuri caren, dan hanya memanen ikan yang besar saja, atau pasang jarring arad di caren lalu giring ikan bandeng untung melewati jarring arad, maka hanya ikan yang besar yang akan terjaring.