Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tutorial Budidaya Ikan Bandeng dan Udang Windu Organik

16 November 2015   13:40 Diperbarui: 17 November 2015   22:32 6695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Udang Windu Organik, 300 kg per hektar size 20 ekor / kg, lokasi Gorontalo

Permintaan akan protein yang berasal dari daging merah seperti daging sapi, kambing mulai banyak dikurangi, karena dianggap banyak mengandung kolesterol dan lemak jahat, sehingga konsumen mulai beralih ke produk-produk perikanan, pada bahasan kali ini saya ingin menerangkan mengenai budidaya ikan Bandeng + udang windu secara organic.

Pemilihan teknologi tambak organic dikarenaka permintaan pasar yang menginginkan produk yang sehat dan ramah lingkungan, sehingga teknologi budidaya tambak ikan bandeng + udang windu menjadi pilihan yang tepat, dengan biaya yang rendah tetapi hasil panen yang bernilai jual tinggi.

Persiapan lahan

Lahan yang dipakai saya sarankan adalah lahan bekas tambak udang tradisonal yang sudah terbengkalai / mangkrak, atau sudah tidak dipakai budidaya lagi, sehingga kita bisa mengurangi biaya pencetakan tambak baru, dengan system sewa, maka kita akan mendapat tambak ukuran 10.000 m2 sampai 20.000 m2, luasan yang umum untuk tambak tradisional, sebaiknya tanggul-tanggul tambak dan pintu-pintu airnya di perbaiki, sehingga saat budidaya berlangsung bisa mudah dalam mengoperasikannya.

Model tambak tradisonal, kontruksinya terdiri dari 3 bagian, tanggul , caren bagian keliling tambak dengan lebar 4 meter dengan kedalaman sampai permukaan tanggul sedalam 150 cm  dan Pelataran yaitu bagian tambak di tengah yang ketinggian nya 80 cm dari bibir tanggul, tujuan nya adalah untuk menanam pakan alami ikan bandeng berupa klekap, yang akan saya jelaskan secara detail cara pemeliharaan nya.

Model tambak tradisonal, saya gambarkan secara sederhana, yang penting bisa di pahami berhubung stok gambar belum ketemu….

Tambak ikan Bandeng dan Udang Windu Organik, luas nya 1 – 4 hektar, lokasi Gorontalo

Peralatan penunjang budidaya

Mesin pompa air, dibutuhkan untuk mengisi air tambak, saat budidaya berlangsung, biasanya banyak di temukan modifikasi mesin, tiap daerah punya model pompa air yang berbeda, tergantung petambak asal, misalnya petambak dari daerah Juana / Kota Pati Jawa Tengah punya model pompa memakai pipa paralon besar, sebagai pendorongnya memakai baling-baling perahu katinting, dengan motor penggerak mesin diesel Dong Feng dengan kekuatan sesuai luasan tambak.

pintu air tambak tradisional  (photo ilustrasi kangtain.blogspot.com)

Ada yang memakai pintu air, memasukan air tambak saat air laut pasang, dan mengeluarkan air saat air laut sedang surut, semua metode bisa di terapkan, tergantung situasi dan kebutuhan budidayanya.

Jaring arad , adalah jarring dengan ukuran selektif, supaya saat panen penjarangan hanya ikan bandeng ukuran yang besar yang terjaring, bandeng ukuran kecil biar tetap di pelihara sampai ukuran yang diinginkan, panen selektif sekaligus penjarangan populasi ikan bandeng.

Pemupukan dan budidaya ganggang pakan alami ikan bandeng.

Pengukuran pH tanah dasar pelataran menjadi keharusan , dikarenakan kita akan memelihara ikan bandeng tanpa pakan pellet / pakan buatan, sehingga lahan yang subur adalah keharusan, pH ideal 6,5 – pH 7,2 itu yang kita inginkan, setelah pengukuran pH maka kita bisa menghitung kebutuhan kapur dolomit dan kebutuhan pupuk kompos, setelah di tabur merata ,maka lakukan penyemprotan secara merata memakai biotetes dengan dosis 1 botol 10 ml untuk luasan 2.000 m2 / 5 botol per hektar, setelah itu masukan air sedalam 20 – 30 cm dipelataran, lalu diamkan selama 2 minggu, agar tumbuh tanaman air yang biasa disebut ganggang, biasanya dalam 2 minggu pertumbuhannya sudah padat, lalu isi air tambak minimal 70 cm sampai 100 cm di permukaan pelataran, saat air masuk tuang 5 botol biotetes untuk luasan 10.000 m2.

Biasanya saat air di pelataran sedalam 70 cm, sinar matahari tidak mampu menembus tanaman bila kesuburan air baik, kecerahan di pertahankan hanya 30 cm, sehingga tanaman ganggang akan mati dan tercabut dari dasar pelataran lalu mengambang dan mati, nah ini disebut klekap yang menjadi makanan kesukaan ikan bandeng, ikan bandeng akan makan dengan lahap klekap tadi, setelah terlihat populasi klekap mulai berkurang, maka air tambak harus di kurangi lagi sedalam 20 cm – 30 cm di pelataran, lalu lakukan penebaran pupuk kompos sebanyak 1 ton + 200 kg Dolomit + 5 botol biotetes, setiap hektarnya, lalu diamkan 2 minggu, setelah terlihat pertumbuhan ganggang subur dan padat, maka air tambak di masukan lagi sedalam 70 cm – 100 cm di pelataran, sehingga ganggang mati menjadi klekap, dan lakukan secara berulang sampai ikan bandeng besar sesuai ukuran yang diharapkan.

Penebaran tokolan ikan bandeng dan tokolan udang windu ,dilakukan setelah 2 minggu air tambak dimasukan, gunanya agar pakan alami sudah melimpah untuk mencukupi perkembangan mereka.

Setelah air penuh, saat sore hari adalah saat yang tepat untuk menebar tokolan ikan bandeng ( seukuran jari kelingking ) dengan kepadatan 10.000 ekor / hektar dan bila memungkinkan tokolan udang windu juga bisa sekalian ditebar dengan kepadatan 5.000 ekor / hektar, penebaran benih harus diadaptasikan dulu, supaya benih tidak stress.

Tokolan adalah ukuran bibit ikan Bandeng / udang windu yang sudah di pelihara dikolam pembibitan selama 2 minggu, dari ukuran nener dan benur.

Panen

Panen ikan bandeng setelah umur 4 bulan, diharapkan sudah bisa dilakukan penjarangan, air di keluarkan sampai kering di pelataran, sehingga jarring arad bisa di seret dengan 3 orang yang menyusuri caren, dan hanya memanen ikan yang besar saja, atau pasang jarring arad di caren lalu giring ikan bandeng untung melewati jarring arad, maka hanya ikan yang besar yang akan terjaring.

alat bubu udang (photo dari homhy.blogspot.com)

Panen udang windu menggunakan jebakan tradisional bubu, dapat dilakukan setiap bulan saat bulan terang, hanya udang ukuran besar saja yang di panen, udang kecil di lepaskan kembali ke tambak, dengan cara ini biaya operasional budidaya akan terpenuhi dari hasil panen udang windu ini.

Dengan pola budidaya ini menghasilkan ikan Bandeng organic, tanpa bau lumpur, tanpa bau amis, cita rasanya JUARA, dan sehat, sehingga harga jual nya pun bisa 2 kali lipat ikan Bandeng biasa, bila dipasarkan dengan cara inovatif.

Target panen Ikan Bandeng Organik 1 ekor perkg, maka target panen 10.000 kg, bila harga ikan Bandeng Organik di pasarkan dengan harga Rp 25.000/ kg saja… sudah banyak hasilnya ya.

Setelah 6 bulan, maka bisa dilakukan panen total dengan cara mengeringkan tambak, dan setelah itu maka budidaya ikan bandeng organic bisa dilakukan lagi, pola ini adalah pola budidaya ramah lingkungan, tambak mangkrak bisa menjadi produktif lagi, biaya budidaya minimal dikarenakan penggunaan pakan buatan diganti dengan pakan alami, dengan memakai kompos, yang akan saya buat artikel tutorial memproduksi kompos untuk kebutuhan perikanan, saya harap artikel ini bisa menambah pengetahuan dan bila akan memulai pola ini saya siap membantu lewat email davebeka@gmail.com, salam inovasi

Panen udang windu organic, lokasi Gorontalo

Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin

Salam inovasi

Bersambung….http://www.kompasiana.com/davebekam/betulkan-semua-gegara-kompasiana_564b428c307a61720ba247e4.

Artikel menarik sebelumnya

Semua Gegara Kompasiana

artikel ke 56

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun