Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Dunia Bunga yang Terancam

14 Juni 2021   03:14 Diperbarui: 17 Juni 2021   00:45 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dunia bunga. (Sumber Ilustrasi: Pixabay)

"Huh, terserah!" Lalu si gadis menaruh bunga mawar itu di tanah, membiarkannya berjalan di belakangnya.

"Hei, masukkan aku ke dalam tasmu! Jaraknya masih jauh, tahu!"

"Jalan sendiri!" kata si gadis sambil meninggalkannya.

Saat kedua makhluk itu berjalan di tengah kegelapan malam, tiba -- tiba ada yang aneh dengan tempat itu. Bunga -- bunga yang tadinya masih segar, perlahan menjadi kisut dan mati. Wabah itu kembali, memakan para bunga hingga tersungkur di atas tanah.

"Penyihir itu.." kata si gadis.

"sepertinya mulai beraksi." kata si mawar.

Lalu si mawar mengajak si gadis segera pergi ke dunia bunga untuk memeriksa apa yang terjadi. Tapi si gadis menolaknya. Ia harus pulang dulu.

"Tak mungkin aku ke dunia bunga dengan gaun ketat seperti ini. Membuatku tak bisa bergerak dan terus berkeringat."

Setelah berganti baju, keduanya pergi ke dunia bunga. Mereka tiba di atas bukit, tapi bunga -- bunga itu sudah hilang. Dan saat mereka melihat ke bawah, tampak sulur -- sulur hijau tanaman mandrake menghiasi tanah itu dengan rimbun. Sebelum kegelisahan mereka usai, mereka menemukan sehelai daun bunga yang terjatuh di sekitar bukit itu. Si gadis memungutnya.

"Dahlia."

"Banyak dahlia yang mati dimangsa mandrake. Tapi daun yang satu ini tampak masih segar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun