Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Benteng Empat Buah

20 Mei 2021   01:41 Diperbarui: 20 Mei 2021   01:48 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jadi, apa yang akan kau lakukan?" tanya si mawar.

"Mereka akan melintasi gurun itu. Jadi aku akan membangun benteng disana."

"Benteng?"

"Ya. Benteng kecil. Agar mereka kesulitan mencapai tempat kita."

Lalu keduanya pergi ke tengah gurun. Mereka mengambil beberapa benih dari dalam kantong. Benih kedondong. Mereka menabur benih itu di gurun, dan seketika benih itu tumbuh menjadi buah kedondong. Buah itu kecil, bulat dan berwarna hijau.

Setelah itu, mereka mengambil benih lagi. Kali ini benih durian. Mereka menaruhnya di belakang kedondong. Lalu seketika tumbuhlah durian dengan duri tajam.

Lalu si gadis menanam tunas pisang di bukit bagian tengah. Tunas itu berbuah, mengeluarkan banyak buah pisang berwarna kuning.

"Sudah. Kita tinggal menunggu mereka." Kata si gadis.

"Bukannya masih ada satu buah lagi?" tanya si mawar.

"Ya. Itu untuk sentuhan terakhir."

Matahari perlahan melengkung ke arah barat. Dunia bunga yang cerah, lama -- lama menjadi gelap. Malam pun tiba, dan bunga -- bunga itu berdiam diri di atas bukit yang aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun