Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Benur di Dataran Tengah

27 November 2020   00:25 Diperbarui: 27 November 2020   00:46 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benur atau lobster.Sumber Ilustrasi: Pixabay

Malam itu, laut menjauh dariku
Mendekati tanah kering saat embun membasahi fajar

Aku telah mengarungi tujuh samudera
Aku diperebutkan jutaan manusia
Aku ini cuma benur
Tapi benur yang hebat

Kulitku keras namun dagingku lembut
Dagingku memanjakan lidah kesepian
Dan menggoda insan serakah

Jika dunia ini papan catur
Aku cuma pion kecil yang dimangsa kuda atau gajah
Namun saat aku menyelundup di bawah benteng
Menteri pun bertekuk lutut

Akulah benur yang tampak memikat
Dan merusak sendi kursi yang nikmat

Akulah benur terhebat
Tapi..
Kenapa aku ditangkap?

Karena diriku hanyalah benur
Yang dijaring oleh kerapian jala takdir
Setelah terpancing oleh umpan yang melenakan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun