Bahasa cinta secara ringkas disebut sebagai berikut,Â
Words of Affirmation yaitu perkataan berisi pujian atau apresiasi sebagai ungkapan kasih sayang dan penghargaan yang membuat seseorang atau pasangan berbahagia. Ada orang sangat senang bila memperoleh ucapan pujian secara langsung.
Acts of Service yaitu bahasa cinta dalam bentuk perilaku atau tindakan nyata, merupakan love language yang mengedepankan tindakan nyata kepada pasangan. Seseorang merasa dicintai dan dihargai apabila pasangan melakukan tindakan nyata tanpa kata. Misalnya melalui tindakan kecil membantu mengerjakan tugas istri di rumah.
Receiving Gifts atau menerima hadiah, yaitu pemberian hadiah yang menjadikan seseorang merasa dicintai, sebenarnya mereka bukan hanya melihat faktor pisik hadiahnya tetapi menghargai waktu dan usaha yang dilakukan dalam memberii hadiah, sehingga hadiah itu tidak dilihat besar atau mahal, tetapi dilihat upaya dan perhatian dibalik pemberian hadiah.
Quality Time atau Menghabiskan Waktu Bersama, yaitu memenuhi keinginan pasangan yang untuk diperhatikan secara penuh sehingga merasa dicintai bila orang terkasih hadir dan fokus menghabiskan waktu bersama. Orang dengan tipe bahasa cinta seperti ini lebih mencari kualitas daripada kuantitas bersama pasangan.
Physical Touch atau Sentuhan Fisik sebagai bahasa cinta paling dinikmati sebagian besar orang, karena sentuhan fisik berbentuk ciuman, berpegangan tangan, berangkulan atau berpelukan maupun hubungan seksual merupakan bentuk kencan paling favorit dan jadi prioritas bagi sebagian besar orang.
Tetapi Physical touch tak melulu soal seks, namun lebih kepada keintiman. Terkadang seseorang lebih membutuhkan sentuhan fisik dalam membangun keintiman dengan pasangan daripada mendengar ucapan kata-kata cinta dalam bahasa puitis, oleh karena itu cukup berikan pelukan dan kecupan di kening sehingga dengan sentuhan fisik itu pasangan akan merasa sangat dicintai.
Dari uraian diatas dapat dideskripsikan, sesungguhnya manusia itu tidak melulu menjadikan hubungan seksual sebatas pelampiasan kebutuhan biologis atau sekedar menyalurkan nafsu. Tetapi hubungan seksual merupakan kebutuhan psikologis mengekspresikan rasa cinta mendalam lewat passion dan physical touch yang terbinkai atas nama intimacy dan commitment.
Physical touch tanpa dibarengi dengan passion adalah bentuk hubungan seksual hambar tanpa ada rasa cinta, dan hubungan seksual tanpa dibarengi oleh intimacy dan commitment adalah hubungan badan tanpa cinta sempurna.
Hubungan seksual sebagai ekspresi cinta sempurna atau consummate love harus dilakukan dengan menjadikan hubungan seksual sebagai ekspresi atau ungkapan bahasa cinta (Love Language) lewat sentuhan fisik yang dipenuhi oleh unsur keintiman, melibatkan perasaan (passion) yang dibangun diatas sebuah komitmen.
Terjadinya resesi seks atau munculnya trend keengganan melakukan seksual merupakan sebuah fenomena menunjukkan munculnya pola baru menganggap perkawinan bukan sebuah kewajiban tetapi sebuah pilihan. Implikasinya hubungan seksual dan melahirkan anak juga dianggap sebagai pilihan, bukan kewajiban.Â