Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Polemik Air Minum, Apa Solusinya?

24 September 2022   08:23 Diperbarui: 24 September 2022   14:15 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air merupakan kebutuhan vital manusia dan seluruh makluk hidup. Tanpa air, manusia dan makhluk hidup lainnya tidak akan hidup. 

Mungkin inilah yang mendasari pemikiran Thales, seorang filsuf Yunani Kuno hingga berani menyimpulkan bahwa air adalah prinsip dasar (arche) segala sesuatu. Filsuf pertama yang berusaha mencari asas alam semesta ini mengatakan bahwa segala sesuatu berasal dari dan semuanya kembali menjadi air.

Air digunakan untuk berbagai keperluan di antaranya adalah untuk tubuh. Lebih dari 70 % tubuh manusia terdiri dari air dan lebih dari 90 % proses biokimiawi tubuh memerlukan air sebagai mediumnya. 

Tingginya kebutuhan terhadap air minum menimbulkan inisiatif dari para pengusaha dengan munculnya berbagai usaha air minum, baik air minum dalam kemasan (AMDK) maupun air minum isi ulang (AMIU).

Bila air minum manusia tidak sesuai dengan standar kesehatan, maka akan mengganggu proses biokimiawi tubuh dan dapat mengakibatkan gangguan fungsionalnya (Maulana, 2012). 

Untuk menjamin kualitas air yang baik maka AMDK harus memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3553- 2006) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), yang sudah disesuaikan dengan stadar dari WHO. 

Lebih lanjut, pemerintah pun telah menetapkan pesyaratan kualitas air minum yang tertuang dalam Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010. Harapannya agar air minum tidak boleh mengandung senyawa kimia yang beracun dan nyaman untuk dikonsumsi masyarakat.

Dalam perkembangan selanjutnya, meningkatnya harga AMDK membuat masyarakat mencari alternatif baru, yakni mengkonsumsi AMIU dari depot air minum isi ulang. 

Pertimbangan pertama menggunakan alternatif ini yakni alasan ekonomi di mana harga AMIU lebih mudah dijangkau oleh masyarakat kecil. Meski demikian, AMIU harus diakui bahwa tidak semua depot air minum isi ulang terjamin keamanan produknya. Air minum depot isi ulang bisa tercemar oleh mikroba dan kandungan kadar logam yang melampaui ambang batas normal (Lubis, 2005).

Di satu sisi, tembaga (Cu) diperlukan untuk menghasilkan energi, anti oksidasi dan sintesa hormon adrenalin, serta untuk pembentukan jaringan ikat dalam tubuh manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun