Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Puisi Antagonis Nietzsche dan Analisis Sastra Mangunwijaya tentang Atheisme Kaum Beragama

27 April 2022   11:27 Diperbarui: 3 September 2022   07:56 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Tempo.co)

Antagonisme Atheis

Akhirnya! Kembalilah! 

Pun dengan siksamu yang nyeri! 

Padaku orang terakhir yang sepi

Penggalan puisi ini sebanarnya merupakan antagonisme pemikiran Friedrick Nietzshe tentang "Tuhan telah mati". Dari Alp, Sils Maria, Nietzsche berteriak: Tuhan telah mati! Tetapi, dengan memperhatikan baris-baris puisinya ini, sebenarnya Nietzsche justru menemukan Tuhannya. Tuhan yang ia temukan bahkan justru lebih mendalam, yakni "Tuhan yang teologis" ketimbang "Tuhan yang antropologis" seperti dalam pandangan sebelumnya.

Nietzsche seakan kembali lagi pada sebuah puisi yang ia tulis ketika masih usia 20 tahun. Penggalan puisi yang berjudul: "Aku  ingin mengenalmu, yang Tak Dikenal" adalah sebagai berikut:

Kau merebut kedalaman jiwaku                        

Kau yang menghempas hidupku seperti badai

Kau yang tak bisa ditangkap, kau yang seluhur denganku

Aku ingin mengenalmu, bahkan melayanimu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun