Mohon tunggu...
Darno Latif
Darno Latif Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca itu bukan hobi tapi kebutuhan pokok

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pelayaran Terakhirku

31 Oktober 2022   09:53 Diperbarui: 31 Oktober 2022   09:59 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kakak saya turun ke palka kapal memeriksa papan kapal. Karena air terlalu cepat naik sampai ke roda gila mesin. Kakak saya menyampaikan kabar bahwa papan kapal sedikit terbuka sehingga air cepat masuk ke lunas kapal. Kakak saya berusaha menyumbatnya semacam serabut khusus untuk kapal.

Adapun kapal yang kami tumpangi adalah kapal dari kayu. Jumlah kami hanya bertiga. Dalam keadaan lapar, haus, capek, takut. Saya memaksakan diri untuk memompa air dari dalam kapal selama 8 jam. Karena kapal memang tidak memiliki mesin pompa air.

Tangan saya mulai terasa sakit karena 8 jam memompa air. Saya pun berdoa kepada Allah. "Yaa Allah selamatkanlah pelayaran kami". Setibanya di pelabuhan Banggai saya berjanji tidak akan bekerja lagi sebagai ABK.

Bersambung.........

(Kisah nyata)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun