Tokoh utama dari novel ini ialah Daeng Andipati. Ia adalah seorang pedagang muda yang kaya raya berasal dari kota Makassar. Beliau dikenal terpandang, kharismati, baik hati, pintar, dan juga mempunyai banyak kenalan orang Belanda. Saat berada di kapal Blitar Holland yang menuju tanah suci, beliau mengajak keluarga kecilnya. Istrinya adalah sosok yang cantik dan sholeha. Aaknya, Anna dan Elsa ialah dua gadis kecil yang periang dan menggemaskan. Dibalik tokoh Daeng Andipati yang bersahaja, nyatanya ada rasa kebencian terhadap seseorang yang tersembunyi didalamnya yang membuat kebahagiaan yang ia miliki menjadi tidak berarti.
Gurutta yaitu seorang ulama dengan nama lengkap Ahmad Karaeng memiliki gambaran karakter rendah hati, dicintai banyak orang, terbuka, dan juga berilmu. Dibalik sifatnya yang hampir sempurna, nyatanya Gurutta memiliki suatu rahasia yang selama ini mengganggu hatinya. Seseorang yang memiliki kisah cinta memilukan dengan sifatnya yang pendiam adalah Ambo Uleng. Bekerja di kapal Blitar Holland untuk belajar melupakan masa lalu menyakitkan.
Bundo Upe, muslimah keturunan China yang menjadi sosok tokoh pengajar anak -- anak mengaji di dalam kapal. Bundo Upe memiliki masa lalu menyakitkan yang selama ini terkadang masih menghantui pikirannya. Dan selanjutnya ada pasangan Mbah Kakung dan Mbah Putri yang pergi ke tanah suci dalam usia senja. Cerita dari pasangan ini membuat pembaca turut tersedu -- sedu atas kisah perjalanan ccinta mereka.
Bukan hanya itu saja tokoh dalam novel ini, ada beberapa tokoh lain seperti Kapten Phillips, Pak Mangoenkusuo, Chef Lars, Serdadu Belanda, dan lain sebagainya.
F. Kelebihan NovelÂ
1. Cerita dalam novel ini dikemas dengan menggunakan bahasa yang ringan, sehingga mampu menghilangkan perasaaan jenuh saat membacanya.
2. Setiap bagian cerita dibuat berkesinambungan walaupun ada bagian alur yang melompat -- lompat, sehingga pembaca tidak pusing memahami alurnya.
3. Karena mengangkat latar belakang sejarah, cerita dalam novel ini mengandung banyak ilmu pengetahuan yang dapat mengedukasi pembaca.
4. Alur cerita dan penulisan mampu membuat pembaca merasakan emosi isi cerita.
G. Kekurangan
1. Istilah asing terutama penggunaan bahasa Belanda cukup membuat pembaca bingung terhadap maksudnya.