Mohon tunggu...
Darmince ButarButar
Darmince ButarButar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mendengar Musik

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel "Rindu" Karya Tere Liye : Sebuah Perjalanan Panjang Jamaah Haji di Masa Lampau

22 Januari 2024   22:49 Diperbarui: 22 Januari 2024   23:05 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman dalam Buku (Sumber : Pixabay)

Tere Liye merupakan penulis dari novel "Rindu" yang memiliki nama asli Darwis. Pria yang berasal dari Sumatera Selatan ini merupakan penulis yang sudah melahirkan banyak karya best seller. Pria berusia 44 tahun ini seorang lulusan Universitas Indonesia dengan jurusan Akuntansi. Noverl "Rindu" sendiri adalah buku ke-20 miliknya. Tere Liye lahir pada tanggal 21 Mei 1979. Beberapa karyanya bahkan sudah diangkat ke layar bioskop, seperti Hafalan Shalat Delisa dan Moga Bunda Disayang Allah.

C. Pendahuluan

Novel dengan latar belakang sejarah Indonesia ini memberikan pelajaran kehidupan yang berharga. Terkait cara menerima masa lalu yang penuh dengan cerita buruk, perihal berhenti membenci orang yang seharusnya disayangi, rasa cinta dan kasih sayang, serta pelajaran hidup lainnya. Novel ini cocok dibaca di kala santai oooleh seluruh usia, baik remaja ataupun dewasa.isi dari novel ini penuh dengan ilmu pengetahuan baru sehingga memberikan banyak manfaat kepada pembaca.

D. Sinopsis

Novel Rindu menceritakan tentang pelayaran panjang sebuah kerinduan di dalam kapal yang berisi jamaah haji di masa lampau, tepatnya pada masa penjajahan Belanda. Kisah dalam novel ini  diceritakan dalam sebuah kapal Blitar Holland pada saat musim haji di bulan desember tahun 1938. Suasana haji mempertemukan para tokoh yaitu Keluarga Daeng Andipati, Gurutta, Bunda Upe, Pasangan Mbah Kakung & Mbah Putri, Ambo Uleng serta tokoh lain yang turut serta dalam pelayaran. Mulai dari Daeng Andipati yang merupakan seorang pengusaha muda dari Makassar yang ingin melaksanakan ibadah haji bersama istri dan dua anaknya yaitu Elsa dan Anna. Lalu ada Gurutta Ahmad Karaeng yang terlihat berbahagia atas perjalanan panjang ini, padahal ada banyak pertanyaan yang mengusik hatinya. Serta Ambo Uleng, seorang mantan pelaut yang kini menjadi Kelasi di kapal Blitar Holland yang pendiam dan menjadi awal dari cerita ini bermula. Nyatanya, takdir mereka tidak terjadi pada "saat itu" saja, melainkan juga mengusik masa lalu masing -- masing dari mereka yang sepanjang perjalanan menuju ke tanah suci mendapatkan jawaban atas pertanyaan hidup mereka selama ini. Novel ini mengisahkan kepada kita tentang seseorang yang membenci seuatau yang seharusnya ia sayangi, tentang kehilangan kekasih hati, kemunafikan, masa lalu yang berat dan juga cinta sejati.

E. Latar Belakang dan Alur

Latar belakang cerita dalam novel ini ialah zaman ketika Belanda menjajah Indonesia. Dahulu, Belanda memberi akses fasilitas kepada warga pribumi yang mampu untuk naik haji menggunakan transportasi air yaitu kapal uap yang pada saat itu menjadi transportasi paling modren. Kapal itu nantinya akan berhenti di pelabuhan setiap pulau yang ada di Indonesia untuk mengangkut jamaah haji dari berbagai daerah.

Novel ini diceritakan menggunakan alur maju sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi cerita. Dalam novel ini, ada banyak bagian yang dikisahkan dalam bentuk dialog antar tokoh yang saling berkesinambungan dengan cerita yang telah disampaikan. Novel ini dikisahkan pada tahun 1938 di Surabaya, ketika kapal uap Blitar Holand berlayar berbulan -- bulan dan singgah di beberapa kota Indonesia serta beebrapa negara di dunia sebelum sampai ke tanah suci.

Setting dalam novel ini banyak menggambarkan kegiatan para jamaah di dalam kapal. Setiap tokoh dan penokohan diceritakan dengan detail sehingga pembaca bisa memahami watak tokoh secara utuh. Walaupun hanya mengisahkan kegiatan orang -- orang di dalam kapal, tetapi Tere Liye mampu mengemasnya dengan konflik yang membuat pembaca tidak bosan.

Konflik yang munccul dalam novel ini didominasi oleh kisah -- kisah yang dialami tokoh pada masa lalu. Ada lima kisah yang menumbulkan lima pertanyaan dan lima jawaban dalam kisah novel ini. Setiap konflik yang dimiliki tokoh -- tokohnya berhubungan dengan kebencian, rasa cinta, penyesalan, dan kemunafikan. Permasalahan setiap tokoh pada akhirnya terjawab dalam setiap interaksi yang terjadi di kapal Blitar Holland yang berlayar menuju tanah suci.

E. Tokoh dan Karakter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun