Mohon tunggu...
Jerremiah P
Jerremiah P Mohon Tunggu... Freelancer - Who am i?

Hanya sekedar mencoba, kalah atau menang adalah takdir yang tak terelakkan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Lagi Sebut Namaku

18 Januari 2020   07:28 Diperbarui: 18 Januari 2020   07:39 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan melangkah, katamu

Aku hanya terlalu buta untuk mendengarkan

Jangan melompat, kau bilang

Aku hanya terlalu tuli untuk melihat

Gelap mata ini menatap langkah yang terjal

Tertutup telinga ini oleh merdunya mimpi yang ditawarkan

Kini aku sudah terlalu jauh melangkah

Aku terlalu dalam terjatuh

Tak ada lagi jemarimu untuk meraih aku yang rapuh

Hancur berkeping menatap indahnya langit yang tak tersentuh

Seandainya selalu hadir sebagai sesal

Kalau saja kini datang ingin mengulang

Semu aku berlari pada rembulan

Lupa aku mentari tak lagi mampu menghangatkan

Tapi aku tak akan kembali pada peraduan

Untuk bertemu dirimu yang sudah melupakan

Tapi aku sudah memilih inilah jalan

Akhirnya kita dipertemukan pada perpisahan

Jangan ada namaku dalam sedihmu

Jangan sebut tawaku dalam senyummu

Inilah sebuah akhir dari takdir

Kita terpisah tak mampu lagi saling melihat canda terukir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun