
Pastikan makanan kaleng yang hendak dibeli/dikonsumsi kondisi kalengnya masih sempurna, tidak penyok, kembung, berkarat, maupun bocor.
Makanan kaleng yang penyok kalengnya (mungkin karena akibat benturan) berisiko lapisan pengaman di bagian dalam kalengnya terlepas, sehingga makanannya terkontaminasi zat logam (kimia) langsung dari kaleng tersebut.
Makanan kaleng yang kalengnya kembung menunjukkan makanan di dalamnya sudah rusak/basi, mungkin karena cara penyimpanannya yang salah, atau karena sudah kadaluarsa.
Makanan kaleng yang kalengnya berkarat berisiko karat tersebut juga sudah sampai pada bagian dalam kaleng mengakibatkan makannnya sudah terkontaminasi zat logam (kimia).
Makanan kaleng yang bocor kalengnya, bisa mengakibatkan makanan di dalamnya sudah tercemar bakteri/virus yang masuk dari luar ke dalam kaleng itu.
4. Makanan kaleng yang sudah dibuka, harus segera dihabiskan
Makanan kaleng sudah berusia lama (bisa sudah tahunan), ia masih aman dikonsumsi sebelum kedaluwarsa karena sebelum dikemas ke dalam kaleng sudah melalui proses pengemasan tertentu yang sangat ketat, dan tersimpan di dalam wadah kaleng yang kedap udara, sehingga terhindar dari pencemaran bakteri/virus di udara. Itulah yang membuat mekanan tersebut bisa tahan lama tidak cepat membusuk.
Tapi, begitu dibuka makanan kaleng itu otomatis mulai tercemar bakteri dan virus di udara, maka proses pembusukannya pun dimulai, menjadi jauh lebih cepat daripada saat masih di dalam kaleng, bahkan bisa lebih cepat daripada makanan segar. Oleh karena itu makanan kaleng yang sudah dibuka harus dikonsumsi, dihabiskan sesegera mungkin.
Makanan kaleng yang sudah dibuka, tidak habis dikonsumsi, harus segera disimpan di lemari es. Kalengnya harus segera dibuang, jangan disimpan bersama kalengnya. Karena kaleng makanan yang sudah dibuka pun bagian dalam kalengnya cepat mengalami perusakan kimiawi. Jika masih dipakai menyimpan makanan, maka risiko makanan itu terkontaminasi bahan berbahaya dari bagian dalam kaleng itu
Pindahkan makanan kaleng yang tidak habis dikonsumsi itu ke wadah plastik atau kaca, dan ditutup dengan plastik pembungkus makanan rapat-rapat, lalu disimpan di lemari es. Penyimpnan di lemari es juga tidak boleh lama-lama, paling lama 2-3 hari harus segera dihabiskan.

Ada orang dengan alasan kepraktisan, memanaskan makanan kaleng langsung bersama kalengnya, tidak dikeluarkan terlebih dulu, tidak dipanaskan ke wajan langsung. Caranya dengan mendidihkan air, makanan kalengnya dimasukkan ke dalam air itu, seperti merebus. Setelah panas, dibuka, dan dikonsumsi.
Cara ini sangat berbahaya bagi kesehatan, karena ketika mencapai suhu panas tertentu, lapisan dalam kaleng yang melindungi makanan terkontak langsung dengan kaleng akan rusak, sehingga makanan itu bisa mengalami kontak langsung dengan kalengnya.