Filosofi ini juga tercermin dalam konsep "dekonstruksi diri" yang dibahas dalam literatur eksistensialisme modern. Sumber seperti Stanford Encyclopedia of Philosophy memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana pemahaman tentang diri yang terbebaskan dari konstruksi sosial dapat membawa kebebasan sejati (Sumber: Stanford Encyclopedia of Philosophy ).
KesimpulanÂ
Ajaran Krishnamurti, meskipun disampaikan beberapa dekade lalu, selaras dengan dunia modern yang semakin mencari kelegaan dari kekacauan mental. Filosofinya bukan tentang memperoleh pengetahuan baru, tetapi tentang melepaskan apa yang kita pikir kita ketahui. Di zaman di mana kesehatan mental menjadi perhatian yang semakin meningkat, pendekatan Krishnamurti tidak hanya menawarkan sebuah metode, tetapi juga sebuah perspektif—sebuah cara hidup yang mungkin dapat menyembuhkan apa yang terkadang tidak dapat disentuh oleh pengobatan konvensional.
Kehidupan dan ajarannya tetap menjadi mercusuar bagi mereka yang ingin menjelajahi bentangan luas jiwa manusia, membuktikan bahwa terkadang, jalan menuju pembebasan mental memang tanpa jalan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI