Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Music

Lirik yang Menggetarkan Gedung Senayan di Era Reformasi: Slank, Gossip Jalanan, dan DPR

8 Februari 2025   17:21 Diperbarui: 8 Februari 2025   17:21 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abdee sedang merangkul Ridho di kiri dan Kaka yang berkacamata. Bimbim di sebelah kanan Kaka merangkul Ivanka di Potlot. (Sumber: Okezone)

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Putra Jaya, anggota DPR dari Fraksi PAN. Menurutnya, DPR seharusnya fokus pada urusan negara yang lebih penting daripada menghabiskan waktu untuk menanggapi lagu Slank.

"Kita kan ngurusin negara, itu tidak ada hubungannya dengan rakyat banyak, urusan ecek-ecek. Masa DPR berhadapan dengan Slank. Masih banyak yang harus diselesaikan!" ujar Putra Jaya, yang mengaku pernah menjadi produser Dewa 19.

Namun, tidak semua anggota DPR bersikap toleran. Taufik, anggota Fraksi PAN, justru meminta agar DPR menindak tegas Slank jika lirik lagu tersebut dianggap provokatif.

"Tuntut aja, atas dasar apa ngomong begitu. Kalau kalimat itu mengarah pada provokatif ya harus kita tindak. Kan ada prosedur hukum, buktinya apa, arah-arah yang menguatkan itu?" ungkapnya tegas.

Musik sebagai Kritik Sosial

Sejak awal kemunculannya, Slank dikenal sebagai band yang lantang menyuarakan isu-isu sosial, termasuk kritik terhadap isu korupsi. "Gossip Jalanan" hanya merupakan salah satu lagu Slank yang secara eksplisit mengangkat tema ketidakadilan dan praktik korupsi di Indonesia.

Dalam liriknya, lagu ini memang jelas-jelas menyindir perilaku koruptif yang marak terjadi di kalangan elite politik, yakni sesuatu yang sangat relevan dengan kondisi sosial-politik Indonesia pasca-Reformasi.

Dalam konteks kritik DPR, reaksi dari beberapa anggota terhadap lagu ini menunjukkan betapa kuatnya dampak musik sebagai alat kritik terhadap kekuasaan.

Ketika wacana gugatan DPR terhadap Slank bergulir di publik, Bunda Iffet---manajer sekaligus sosok ibu kandung Bimbim dan "Bunda" bagi para personel Slank ataupun Slankers---menyatakan bahwa tuduhan tersebut sama sekali tidak berdasar.

Menurut Bunda Iffet, lagu "Gossip Jalanan" bukanlah serangan terhadap individu ataupun institusi tertentu, melainkan memuat kritik umum terhadap fenomena korupsi yang telah menjadi penyakit kronis di Indonesia saat itu, bahkan sampai sekarang.

Dinamika Hubungan Musik dan Politik

Peristiwa "Teguran DPR terhadap Slank" ini memperlihatkan bagaimana sebuah musik dapat berperan dalam membentuk opini publik dan menjadi instrumen perlawanan terhadap ketidakadilan.

Sejarah mencatat bahwa banyak musisi di dunia yang mengalami tekanan akibat lirik-lirik mereka yang tegak menentang status quo ataupun mengkritik kekuasaan. Di Indonesia sendiri, selain Slank, beberapa musisi lain seperti Iwan Fals juga pernah mengalami sensor dan tekanan politik akibat lagu-lagunya yang bernuansa kritik sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun