Mohon tunggu...
Dadan Hardian
Dadan Hardian Mohon Tunggu... Jurnalis

Menyenangi healing dan mencintai keluarga serta menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ketika Asap Membelah Langit: Sepuluh Tahun Pasca Karhutla 2015, Indonesia Masih Belajar dari Luka yang Sama

27 Juli 2025   13:25 Diperbarui: 27 Juli 2025   13:25 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karhutla 2015 bukan hanya luka masa lalu. Ia adalah alarm keras yang belum berhenti berdentang. Bencana itu mempertemukan persoalan ekologi, ekonomi, dan kemanusiaan dalam satu titik krisis. Jika Indonesia ingin benar-benar bebas dari siklus api dan asap, maka pelajaran dari 2015 harus terus diingat---bukan sekadar diperingati, tapi dijadikan dasar perubahan.

.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun