Mohon tunggu...
Dadang Nur Budiyana
Dadang Nur Budiyana Mohon Tunggu... Freelencer

Pengamat kehidupan dengan sudut pandang unik dan bahasa santai. Suka menulis cerita ringan tapi mengena, penuh humor dan kejujuran. Di sini bukan cuma berbagi tulisan, tapi juga ngobrol dan inspirasi bareng. Yuk, ikuti perjalanan kata-kata saya!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menulis Di Tengah Keributan Dapur: Ketika Hobi Diam-diam Menghasilkan

1 Juni 2025   06:00 Diperbarui: 31 Mei 2025   23:04 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nulis sambil goreng tempe, siapa takut? Sumber : Dall.e

Sore itu, suara wajan beradu dengan spatula bersahutan di dapur kecil rumah kontrakan saya. Anak-anak ribut berebut remote TV, dan saya? Duduk di pojokan, ngetik pakai jempol di ponsel, mencoba menyelesaikan satu paragraf demi paragraf. Bukan karena saya wartawan. Bukan juga novelis. Saya hanya suka menulis. Dan diam-diam, hobi saya ini mulai mendatangkan cuan.

Awalnya Nulis Karena Kesel

Saya ingat banget, dulu pertama kali nulis karena kesel. Kesel lihat berita yang itu-itu aja. Jadi saya tulis status panjang di Facebook. Eh, temen saya komen: “Kamu harusnya bikin blog deh.” Waktu itu saya cuma ketawa, mana sempat nulis blog segala. Tapi ternyata, nulis itu bikin lega. Kayak curhat tanpa harus dengerin saran orang.

Lama-lama saya jadi ketagihan. Nulis tentang hal-hal receh, kayak emak-emak curhat harga cabe naik, sampai soal keresahan hidup yang enggak kelar-kelar. Saya tulis semuanya. Dan anehnya, makin jujur saya nulis, makin banyak yang baca.

Hobi yang Diseriusin Pelan-Pelan

Awalnya saya enggak tahu bisa dapet duit dari nulis. Tapi suatu hari, saya iseng ikut lomba blog berhadiah pulsa. Menang? Nggak. Tapi saya dapet email dari penyelenggara, katanya tulisan saya lucu. Sejak itu, saya mulai cari-cari lomba blog lain, sampai akhirnya nemu Kompasiana.

Di Kompasiana, saya enggak ngerasa sendirian. Banyak yang suka nulis hal-hal sederhana tapi penuh makna. Saya ikut komunitas, mulai aktif ikut tantangan menulis. Dan tanpa sadar, nama saya mulai dikenal. Ada brand kecil yang ngajak kerja sama. Disuruh review produk. Dikasih bayaran. Kaget? Jelas! Bayangin, saya yang nulis sambil jaga jemuran bisa dibayar karena nulis!

Ketika Passion Ketemu Konsistensi

Kalau ditanya apa resepnya bisa dapet cuan dari nulis, jawabannya cuma satu: konsistensi. Saya enggak langsung dapet penghasilan. Butuh waktu, tenaga, dan banyak banget tulisan yang cuma dibaca satu dua orang. Tapi saya terus nulis. Kadang saya posting tulisan lama ke media sosial. Kadang saya edit lagi. Kadang saya cuma nulis satu paragraf tapi saya simpan buat besok.

Saya ngerasa, passion itu kayak benih. Tapi biar tumbuh, dia butuh disiram—pakai waktu, usaha, dan sedikit nekat. Karena enggak semua orang percaya nulis bisa jadi kerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun