Mengungkap Bahaya Hadits Maudhu': Kajian Kritis dalam Perspektif Ulumul Hadits
Cut Meutia / 240623032
Sri Mawaddah, M.A.
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Email: cotmeu07@gmail.com
Abstrak
Hadits maudhu' atau yang lebih dikenal sebagai hadits palsu merupakan persoalan serius dalam khazanah keilmuan Islam. Hadits semacam ini dikonstruksi dan disandarkan secara dusta kepada Nabi Muhammad SAW, baik berupa ucapan, perbuatan, maupun persetujuan, padahal beliau tidak pernah menyatakannya. Pemalsuan hadits ini sering kali dilandasi oleh berbagai kepentingan, mulai dari politik, ekonomi, hingga fanatisme golongan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan definisi, latar belakang kemunculan, ciri-ciri, serta dampak buruk hadits maudhu' terhadap umat Islam, berdasarkan kajian ilmu hadits (Ulumul Hadits). Dengan pendekatan kualitatif dan studi pustaka, tulisan ini menekankan pentingnya literasi keagamaan untuk menangkal penyebaran hadits palsu dalam masyarakat.
Kata Kunci: Hadits Maudhu', Ulumul Hadits, Pemalsuan, Sejarah Islam, Literasi Keislaman
Pendahuluan
Dalam ajaran Islam, hadits menempati posisi sentral sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an. Ia menjadi rujukan dalam memahami syariat, akhlak, dan praktik keagamaan sehari-hari. Namun, tidak semua hadits yang beredar di masyarakat benar-benar berasal dari Rasulullah SAW. Salah satu problematika serius adalah kemunculan hadits palsu (maudhu'), yaitu pernyataan yang dikarang dan secara keliru dikaitkan dengan Nabi.
Kehadiran hadits maudhu' telah mencederai kemurnian ajaran Islam. Meski upaya penyaringan dan klasifikasi hadits telah dilakukan sejak masa sahabat dan tabi'in, kenyataannya banyak hadits palsu yang masih beredar, bahkan dikutip dalam mimbar-mimbar dakwah maupun teks keagamaan.