Mohon tunggu...
Cut Meutia
Cut Meutia Mohon Tunggu... UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Saya seorang mahasiswa dan hobi dalam mencari tau hal hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengungkap Bahaya Hadits Maudhu: Kajian Kritis dalam Perspektif Ulumul Hadits

12 Juni 2025   12:47 Diperbarui: 12 Juni 2025   18:15 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengungkap Bahaya Hadits Maudhu': Kajian Kritis dalam Perspektif Ulumul Hadits

Cut Meutia / 240623032

Sri Mawaddah, M.A.

Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Email: cotmeu07@gmail.com

Abstrak

Hadits maudhu' atau yang lebih dikenal sebagai hadits palsu merupakan persoalan serius dalam khazanah keilmuan Islam. Hadits semacam ini dikonstruksi dan disandarkan secara dusta kepada Nabi Muhammad SAW, baik berupa ucapan, perbuatan, maupun persetujuan, padahal beliau tidak pernah menyatakannya. Pemalsuan hadits ini sering kali dilandasi oleh berbagai kepentingan, mulai dari politik, ekonomi, hingga fanatisme golongan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan definisi, latar belakang kemunculan, ciri-ciri, serta dampak buruk hadits maudhu' terhadap umat Islam, berdasarkan kajian ilmu hadits (Ulumul Hadits). Dengan pendekatan kualitatif dan studi pustaka, tulisan ini menekankan pentingnya literasi keagamaan untuk menangkal penyebaran hadits palsu dalam masyarakat.

Kata Kunci: Hadits Maudhu', Ulumul Hadits, Pemalsuan, Sejarah Islam, Literasi Keislaman

Pendahuluan

Dalam ajaran Islam, hadits menempati posisi sentral sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an. Ia menjadi rujukan dalam memahami syariat, akhlak, dan praktik keagamaan sehari-hari. Namun, tidak semua hadits yang beredar di masyarakat benar-benar berasal dari Rasulullah SAW. Salah satu problematika serius adalah kemunculan hadits palsu (maudhu'), yaitu pernyataan yang dikarang dan secara keliru dikaitkan dengan Nabi.

Kehadiran hadits maudhu' telah mencederai kemurnian ajaran Islam. Meski upaya penyaringan dan klasifikasi hadits telah dilakukan sejak masa sahabat dan tabi'in, kenyataannya banyak hadits palsu yang masih beredar, bahkan dikutip dalam mimbar-mimbar dakwah maupun teks keagamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun