Hadits palsu dapat menimbulkan praktik ibadah yang tidak sesuai dengan tuntunan syariat dan bahkan menyesatkan umat.
*Memecah Belah Umat
Ketika hadits digunakan untuk membenarkan suatu kelompok atau mazhab tertentu, hal ini memperbesar perpecahan di kalangan umat.
*Merusak Citra Nabi dan Ajaran Islam
Dengan menyandarkan kebohongan pada Nabi, maka secara tidak langsung merendahkan wibawa Rasulullah SAW dan menodai kemurnian agama Islam.
Penutup
Hadits maudhu' adalah bentuk pendustaan yang paling fatal dalam tradisi keilmuan Islam. Ia bukan hanya merusak pemahaman, tetapi juga membahayakan keutuhan ajaran Islam itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam, khususnya para pelajar dan da'i, untuk memperdalam ilmu hadits dan berhati-hati dalam meriwayatkan atau mengamalkan hadits.
Pendidikan dan literasi hadits yang kuat adalah benteng utama dalam melindungi masyarakat dari kesesatan yang bersumber dari hadits-hadits palsu. Masyarakat harus didorong untuk kritis terhadap informasi keagamaan dan hanya menerima hadits dari sumber yang sahih dan terpercaya.
ReferensiÂ
Abu Syahbah, Muhammad. al-Israiliyyat wa al-Maudhu'at fi Kutub al-Tafsir. Mesir: Maktabah al-Ilm, 1988.
Achmad. "Membongkar Hadits Maudhu'." Jurnal Keislaman Vol. 3, No. 1 (2021): 25--35.