2.Kepentingan Ekonomi dan Popularitas
Sebagian orang memalsukan hadits untuk keuntungan pribadi, seperti pedagang yang menciptakan hadits palsu tentang keutamaan produk dagangannya, atau dai yang ingin menarik perhatian jamaah.
3.Fanatisme Mazhab dan Lokalitas
Pengagungan terhadap tokoh, suku, atau daerah tertentu juga mendorong munculnya hadits palsu yang menyebutkan keutamaan imam, suku, atau kota tertentu secara berlebihan.
4.Kebodohan dan Kesalehan yang Tidak Disertai Ilmu
Sebagian orang yang memiliki semangat beragama tinggi, namun tidak memiliki pengetahuan memadai, menciptakan hadits palsu dengan niat agar umat rajin beribadah. Hal ini justru berakibat fatal karena mengaburkan kebenaran.
5.Permusuhan terhadap Islam
Kelompok seperti Zindiq, Yahudi, dan Nasrani yang berpura-pura masuk Islam menyebarkan hadits palsu dengan tujuan melemahkan kepercayaan terhadap ajaran Islam.
Ciri-Ciri Hadits Maudhu'
Hadits maudhu' dapat dikenali melalui beberapa ciri, antara lain:
*Bertentangan dengan prinsip dan isi Al-Qur'an serta hadits sahih.