Diduga kuat, kaki candi terbuat dari bahan yang tidak bertahan lama. Hal ini mengingatkan kita pada Candi Asu di Magelang (kompleks Candi Sengi), yang juga tidak memiliki tangga masuk.
Menariknya, pada kaki candi tidak ditemukan relief, baik berbentuk daun, kelinci, maupun gana (makhluk kecil), dll.
Arsitektur bangunan kaki candi tersebut tidak hanya menjadi keunikan, tetapi juga menunjukkan adanya keistimewaan Candi Gebang.
Pola bangunan seperti ini pada akhirnya juga diikuti oleh candi-candi Hindu lainnya secara umum.
Candi Kedulan, Candi Sambisari, dan candi induk Candi Ijo di wilayah poros Prambanan adalah contoh candi yang memiliki bangunan kaki tinggi.
Demikian pula beberapa candi Hindu di Magelang seperti Candi Pendem, Candi Asu, dan Candi Lumbung. Bedanya, pada candi-candi tersebut kaki candinya dihiasi relief dedaunan, gana, maupun pilaster.
Sangat mungkin prosesi upacara hanya dilakukan di halaman candi, sehingga arsitek Candi Gebang sengaja tidak memasang tangga masuk.
2) Badan Candi
Pada badan candi terdapat satu bilik utama dan empat relung.
Di dalam bilik utama terdapat Yoni bercerat di bagian kanan yang menghadap ke utara. Mestinya terdapat Lingga, namun hingga kini tidak ditemukan.