Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Candi Gebang, Permata Budaya Nusantara Peninggalan Sanjaya di Yogya

13 Oktober 2025   06:05 Diperbarui: 13 Oktober 2025   10:04 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arca Ganesha yang berada di bilik belakang (menghadap ke barat) dengan posisi duduk di atas Yoni. | Dokpri

Hebatnya, relief-relief tersebut masih bisa direkonstruksi bersama komponen kaki dan tubuh candi, sehingga ketika berada di lokasi, kesan indah pada atap candi sangat terasa.

3) Nilai Religi

Sebelum agama Hindu masuk ke Nusantara, masyarakat telah mengenal sistem kepercayaan terhadap roh nenek moyang.

Kepercayaan tersebut diwujudkan dalam bentuk bangunan batu besar (megalithicum) yang difungsikan untuk memakamkan jasad nenek moyang di atas bangunan.

Candi Gebang menunjukkan adanya sistem kepercayaan baru yang berasal dari India, yaitu konsep dewa Trimurti dengan penekanan pada Dewa Siwa.

Dengan demikian, Candi Gebang menjadi bukti perkembangan agama Hindu di wilayah Yogyakarta pada abad VIII M.

Pada masa itu, agama Hindu telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di Yogyakarta dan Magelang.

Candi Gebang dan Candi Gunung Wukir menjadi bukti arkeologis kehadiran agama tersebut, ditambah dengan Candi Selogriyo dan Candi Losari di Magelang yang juga diduga dibangun pada masa Sanjaya.

Candi Gebang tampaknya menjadi satu-satunya candi Hindu tertua di Yogyakarta yang berhasil direkonstruksi.

Dengan demikian, postur candi dari kaki, tubuh, hingga atap masih dapat diamati secara seksama.

Padahal, di tempat lain, peninggalan sezaman umumnya hanya menyisakan reruntuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun