Deru nafas terpacu di dalam harap
Mengiring rasa untuk menggapai asa
Namun batas lelah senantiasa bergayut
Oh begitu cepat waktu itu terbuang
Perjaka malam yang kehilangan taji
Berjalan gontai setengah hati
Menyusuri sepi di lorong-lorong kota
Yang tersisa hanya khayalan
Mencoba tetap eksis bersama usia yang dikamuflase
Ingkari ketetapan pasti yang tersirat
Dari satu kata yang menakutkan "kadaluarsa"
Semangat tak pernah cukup menutupi takdir
Oh..... Masihkah ada ruang tersisa
Untuk sembunyi dari helai putih yang semakin subur......
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!