Di samudra waktu yang berkelebat,
Bijaklah melintas jiwaku yang terperangkap.
Refleksi filosofis kurasakan dalam hening,
Mendayu-dayu dalam pergulatan diri yang menjalani.
Seperti kilatan cahaya di dalam kegelapan,
Kehidupan misteri mengalir dalam relung sanubari.
Bukankah di setiap hembusan napas yang tercipta,
Ada cerita tak terkira tentang kehidupan yang kita jalani?
Sang filsuf mengamati dengan tatap penuh tajam,
Mengurai benang merah dari segala warna waktu.
Menggali makna di balik gemerlap dunia fana,
Hingga menemukan keabadian dalam kata-kata yang terpatri.
Tiap kejadian adalah titik tolak berpikir,
Mengasah sudut pandang dalam belantara rasa.
Dalam kesendirian, merenunglah wahai jiwa,
Sang filosofi menatap dengan penuh pengertian.
Bahkan dalam penderitaan yang melanda,
Filosofi menjadi obat penawar yang menggema.
Mengajak kita menyadari akan keberadaan,
Menemukan harmoni dalam deru kehidupan yang tak henti.
Refleksi filosofis adalah oase dalam gurun kebisingan,
Menyiratkan pesan-pesan tiada tergoyahkan.
Mengajak kita merenung tentang tujuan hidup,
Menghadapi tantangan dengan ketenangan batin.
Dalam remang cahaya senja yang redup,
Terasa getaran kebijaksanaan yang abadi.
Refleksi filosofis mengisi ruang hampa,
Menyapa dalam setiap hela nafas yang terucap.
Kita adalah pelajar kecil di panggung dunia,
Berlarian mencari jawaban dari setiap pertanyaan.
Refleksi filosofis mengajarkan kesederhanaan,
Menghargai keindahan kehidupan dengan segala penuh makna.
Dalam renungan ini, kita temukan arti yang hakiki,
Cahaya di dalam gelap, keheningan di dalam hiruk-pikuk.
Refleksi filosofis mengajak kita merangkai,
Makna-makna abadi, melintas di alam yang kekal.
Oh, Refleksi Filosofis Kehidupan yang menawan,
Engkau adalah nyanyian jiwa yang membahana.
Dalam irama kata-kata yang tersusun harmonis,
Kita menemukan sejatinya kehidupan yang tercipta.
