Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Blogger partikelir

Antusias pada perubahan, aktif dalam gerakan kerelawanan sosial dan sedang mengembangkan bisnis berbasikan sosioprenership. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual, pencarian makna, dah bahkan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Selain mengelola channel podcast di Youtube Podcast Pedjuang! juga menjadi Pembina Gerakan Turuntangan, sebuah gerakan mengajak anak-anak muda untuk berani turun tangan dari pada sekedar urun angan. Kenal lebih lanjut follow instagram @chozin.id | fb.com/chozin.muhammad | twitter: @chozin_id | tiktok @chozinnews

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kepemimpinan Transaksional vs Transformasional

5 Juli 2022   18:15 Diperbarui: 24 Januari 2024   05:32 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi: www.forbes.com

Baik dalam kriteria formal dan sosial, model kepemimpinan transaksional dan transformasional dapat memberikan pengaruh yang berbeda-beda dalam sebuah organisasi. Semua ini tergantung bagaimana pemimpin menyikapi atau memberikan contoh yang baik kepada para pengikutnya. Terlepas dari gaya dan hasil baik-buruk, de Jonge dan Mandela mencontohkan kita pada visi seorang pemimpin yang berdampak. Nilai-nilai sosial memang tidak dapat diingkari, tetapi tidak etis jika dimanfaatkan hanya untuk kepentingan pribadi dan golongan tertentu saja. []

Baca Juga: 

The Weakest Link dan Kekuatannya

Penghargaan Kiprah Pemuda Kepulauan Seribu

Orang Tua Tak Cukup Hanya Menjadi Pendengar yang Baik

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun