Mohon tunggu...
Ibnul Fadani
Ibnul Fadani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis | Pembaca | Atlet

Menulis adalah cara terbaik untuk berbicara tanpa diganggu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gerimis Kesedihan

6 Juni 2023   19:43 Diperbarui: 6 Juni 2023   19:56 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah hujan gerimis, sejuta air mata turun membasahi tanah,
Bukan hanya tetes-tetes air, namun juga sebongkah kecewa yang dalam.
Orang tua berkisah dalam hati, getir merayap dalam benaknya,
Anak yang dulu disayang, kini menghilang, digantikan oleh cobaan berat.

Gerimis yang menangis, mengalirkan rasa kecewa yang tak terucap,
Mengambang di udara, menusuk hati yang rapuh dan terluka.
Anak yang dulu penuh harapan, kini terjerumus dalam kesesatan,
Mabuk asmara dunia yang semu, berpaling dari nilai-nilai kebajikan.

Sudah berapa waktu dan usaha yang telah diberikan,
Untuk membimbing langkah kecil itu tumbuh menjadi manusia yang bijaksana.
Namun, tali kasih terus terputus, terhimpit oleh perasaan kecewa,
Orang tua bertanya, di mana salah dan dosa yang terlupakan?

Mungkin ada rasa tak terpahami dalam hati sang anak,
Keinginan bebas yang terasa menjadi hak yang mustahil ditampik.
Namun, gerimis tetap menangis, membasahi bumi yang gelap gulita,
Mencari jalan untuk memulihkan ikatan yang terkoyak.

Mungkin waktu akan menjadi obat yang dapat menyembuhkan,
Menghilangkan luka dan kekecewaan yang dalam.
Gerimis yang menangis tetap berharap pada hari esok yang lebih baik,
Ketika anak yang tersesat akan kembali pada jejak langkah yang benar.

Hingga saat itu tiba, gerimis terus menangis,
Meneteskan rasa sakit dan kehilangan yang tak terucapkan.
Namun, di dalam harapanku, ada keyakinan akan pemulihan yang akan datang,
Bahkan dalam kekecewaan, cinta tak pernah pudar atau terkikis oleh waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun