"Semester depan, kamu ajukan mau sekolah di mana. Kamu pindah sesuai keinginan kamu. Gimana?"
"Ayah tahu?"
"Enggak."
"Terus?"
Bu Ilma memutar bola matanya, "mmmmmm.... Â semester depan masih enam bulan lagi. Nanti Bunda pikirkan."
Otak Gee berputar cepat. Seperti sedang menghitung jumlah energi yang dihasilkan dari sebuah lampu yang diberi hambatan 10 .
"Jika kamu setuju Bunda tunggu di meja makan jam enam. Untuk sarapan. Pakai seragam lengkap."
Bu Ilma beranjak. Seolah mendapat kemenangan dari negosiasi malam ini.
"Oh ya, jangan lupa sampahnya dibuang." Ujung mata Bu Ilma menjurus ke kolong.
Muka Gee langsung merah. Aksi mogok makan dan mogok keluar kamar ketahuan mendapat pasokan logistik dari Jimmi. Dua anak ini memang sudah saatnya ditertibkan, pikir Bu Ilma.
Plan D. Mission is accomplished.