Di era pandemi saat ini, media sosial tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat. Khususnya masyarakat Indonesia di kalangan anak muda. Hal ini ditunjukan dengan tingginya angka penggunal media sosial di Indonesia yang menyentuh angka 130 juta jiwa dan rata rata menghabiskan 3 jam 23 menit dalam sehari unutk mengakses media sosial.Â
Dari angka tersebut, terbagi menjadi beberapa bagian aktivitas di media sosial, dari melihat halaman miliki teman, melihat postingan teman, dan juga membuat postingan sendiri. Pada tulisan kali ini, fokus pada bagian membuat candu nya media sosial pada saat pandemi.
Menghabiskan waktu menggunakan media sosial saat sedang merasa bosan memang bisa sangat menyenangkan bagi sebagian besar orang. Namun, siapa sangka jika menggunakan media sosial juga bisa membuat kecanduan. Teknologi yang seharusnya digunakan untuk bersantai atau berinteraksi dengan orang lain menjadi sesuatu yang membuat seseorang sulit untuk meninggalkannya karena menimbulkan rasa adiksi.
Hal ini dapat terjadi dikarenakan media sosial lebih mudah untuk diakses dimana pun, kapanpun dan juga tidak berbayar. Pada era pandemi saat ini berbagai media sosial seperti, Instagram, Youtube, Tiktok, Twitter, Facebook sangat ramai digunakan oleh anak-anak muda bahkan sampai lansia loh. Viral nya video kakek dan nenek di aplikasi Tiktok membuat semakin banyak nya orang-orang lansia menggunakan aplikasi tersebut.
Selain itu, media sosial juga bisa dijadikan sebagai tempat berbisnis secara online. Dikarenakan banyak nya pegawai yang dipekerjakan dirumah, dan bahkan harus mengakhiri kontrak kerja nya sekarang banyak masyarakat yang menggunakan media sosial nya sebagai sumber untuk berbisnis yang melahirkan ide baru dan kreatif.
Jadi kamu termasuk yang mana nih teman-teman, kecanduan sosial media untuk berbisnis secara online atau kecanduan sosial media untuk bermain Tiktok?
