Mohon tunggu...
Callmehai
Callmehai Mohon Tunggu... Konsultan - Astrophile || Mahasiswa Farmasi STIKES Andini Persada Mamuju

Bercanda bersama kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kusulam Temu Lewat Hapalan

2 April 2022   08:58 Diperbarui: 2 April 2022   09:04 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski tidak ada getar di nada suaranya, tapi itu cukup membuatku terenyuh. Mataku malah berkaca-kaca membayangkan penantian Bibal yang begitu lama.

"Tapi, sudahlah. Aku tidak ingin berharap banyak dia akan datang. Kabarnya bahkan telah hilang tertelan zaman. Biarlah rinduku terpatri di baris doa, semoga dia baik-baik saja."

Dia nampak tenang mengucapkan, tapi air mataku malah menetes mendengarnya.

"Seburuk-buruknya dia di pandangan orang-orang, ayahku akan tetap menjadi ayahku. Mereka hanya tidak pernah melihat sisi kasih sayangnya, hinga berlontar demikian negatif."

Kupilih diam, menunggu lontaran kalimatnya kemudian.

"Kalaupun memang jasadku tidak lagi ditakdirkan bersua, biarlah ruhku kelak yang merangkulnya di surga. Aku sungguh merindukannya, Via. Hingga aku berjanji, akan kuberi hadiah mahkota ketika telah kuraih gelar hafidzah di pondok pesantren."

Tess.

___

Batupapan, 29 Agustus 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun