Pagi yang masih petang
Di tengah kantuk yang masih meradang
Namun matamu sudah harus terbuka lebar
Tuk lanjut mengayuh sepeda bututmu pergi ke pasar
Arus kehidupan yang cukup deras
Kau kayuh sepedamu penuh rasa was-was
Ilalang-ilalang liar dijalan yang cukup panjang
Dengan penuh ikhtiar Kau terjang
Hidupmu yang selalu pas-pasan
Kau nikmati tanpa Kau keluhkan
Kau tak pernah mengenalkan kata menyerah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!