Mohon tunggu...
Cak Karim
Cak Karim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobby menulis quotes, kata bijak, dan kata senja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Moral Aristoteles

28 Agustus 2022   13:00 Diperbarui: 30 Agustus 2022   21:58 1681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat Moral

Nama : Muzakka Abdul Karim

Email : karimzakka86@gmail.com

BAB I

A.Latar Belakang

Pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Kekaguman orang pada Aristoteles menjadi sangat tinggi diakhir abad pertengahan tatkala keadaan sudah mengarah pada penyembahan berhala. Dan salah satu karya terbesar Aristoteles yang ditulisnya ketika dia berada di Lykeon yaitu Etika Nikomachea. Didalam karyanya ini terdapat pemikirannya tentang kebajikan dan moralitas. 

Kehidupan manusia diwarnai dan dihiasi oleh bermacam-macam harapan dan tujuan salah satu dari harapan atau tujuan tersebut yaitu kebahagiaan, kebahagiaan seolah-olah menjadi semacam harapan atau tujuan yang didambakan dalam kehidupan manusia pada umumnya, hal ini tampak dengan adanya realita yang menunjukkkan bahwa manusia berusaha untuk mengupayakan tercapainya kebahagiaan dalam menjalani hidup. 

Aristoteles berpendapat dalam ajaran etikanya, kebahagiaan adalah tujuan hidup, dan bahwa usaha mencapai kebahagiaan, bila dipahami dengan tepat, akan menghasilkan perilaku yang bajik. 

Maka dari itu diperlukan logika, logika sangat penting dalam kehidupan sehari-hari sebab logika berkaitan dengan kemampuan kita untuk bernalar dan pada dasarnya semua manusia itu secara tidak sadar pasti menggunkan logikanya dalam menjalani kehidupan. Dan logika akan sangat penting jika bagi orang-orang yang ingin menyempurnakan proses berpikirnya baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam  rangka mempelajari suatu ilmu tertentu. Dan hal tersebut menjadi latar belakang dari pembuatan makalah ini, dengan harapan dapat mengembangkan wawasan kita mengenai persoalan tokoh filsafat Aristoteles. Sehingga kita mampu mengembangkan pemikiran Aristoteles dalam rangka menjawab berbagai masalah yang muncul dimasyarakat.  

B.Rumusan Masalah

1.Bagaimana Biografi Aritoteles ?

2.Bagaimana pemikiran Aritoteles mengenai logika ?

3.Bagaimana pemikiran Aristoteles mengenai filsafat moral?

4.Apa pengaruh penerapan argumentasi Aristoteles dalam kehidupan sehari-hari ?

BAB II

PEMBAHASAN

A.Biografi Aristoteles

Aristoteles lahir pada 384 SM di Stagira, sebuah Negara kota kecil di Chalcidice, sebelah timur lautan Yunani yang masih termasuk wilayah kerajaan Macedonia. Ia lahir lima belas tahun setelah kematian Socrates, dari keluarga kaya dan terpelajar. Tidak banyak yang diketahui dari masa kecilnya tapi yang jelas ia memiliki hubungan erat dengan kerajaan Macedonia dan sempat merasakan masa kecilnya disana sebab ayahnya, Nicomachus bekerja sebagai dokter pribadi raja Amyntas II dari Macedonia, kakeknya Alexander the Great. 

Sebagai anak seorang seorang dokter ia mendapat pendidikan dasar dibidang medis, minatnya terhadap sains bermula dari sini dan bisa dikatakan bahwa kedudukan ayahnya sangat penting dalam memengaruhi minat Aristoteles yang darinya ia mengenal biologi dan medis sejak usia dini. 

Ibunya Phaestis, berasal dari keluarga kaya di Chalcis, Euboea. Namun sayangnya kedua orangtuanya meninggal ketika ia masih muda, ayahnya meninggal saat ia masih berumur 10 tahun. Aristoteles kemudian dibesarkan dan didik oleh Proxenus dari Atarneus, ketika Aristoteles berusia 17 tahun  Proxenus mengirimnya ke Athena agar ia dapat mengikuti pendidikan tinggi. 

Pada saat itu Athena dipandang sebagai pusat akademik dunia tujuan kesana adalah untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik yang ada saat itu, sejak itulah perjalanan intelektual Aristoteles mulai berkembang seperti ditunjukkan Jeger dalam bukunya Aristoteles Fundamentals of The History of His Development yang membaginya pada tiga periode:

Masa Athena pertama, ketika menjadi murid plato di Akademia

Masa perjalanan, meninggalkan Akademia dan melakukan penelitian

Masa Athena kedua, ketika ia mendirikan dan mengajar di Lyceum.

Masing-masing dari ketiga masa tersebut menunujukkan tahap perkembangan intelektual tertentu dari sejak dibawah bayang-bayang pemikiran Plato hingga tampil sebagai pemikir kritis dan independen lalu mencapai masa keemasan ketika ia mengajar Lyceum, dimasa keemasan ini Aristoteles sangat produktif dalam berkarya.  

B.Pemikiran Aritoteles Mengenai Logika

Aristoteles merupakan seorang filsuf dan ilmuan terbesar dalam dunia masalampau, yang melopori penyidikan perihal logika serta memeperkaya hampir setiap cabang falsafat. Logika pertama disusun oleh  Aristoteles pada  tahun 384-332 SM, sebagai sebuah ilmu tentang hukum-hukum berpikir guna memelihara jalan pikiran dari setiap kekeliruan. Logika sebagai ilmu baru pada waktu itu masih disebut dengan analitica (logika formal), kumpulan karya tulis Aristoteles mengenai logika diberi nama organon yang terdiri atas enam bagian yaitu pertama, Categoriae menguraikan pengertian-pengertian. 

Kedua, De Interpretation tentang keputusan-keputusan. Ketiga, Analytica Posterior tentang pembuktian. Keempat, Analytica Priora tentang silogisme, kelima, Topica tentang argumentasi dan metode berdebat. Keenam, De Sohisticis Elenchis tentang kesehatan dan kekeliruan berpikir. Logika Aristoteles tentang logika dalam buku organon dikenal di dunia barat selengkapnya ialah sesudah berlangsung penyalinan-penyalinan yang sangat luas dari sekian banyak ahli pikir Islam kedalam bahasa latin. Logika Aristoteles memengaruhi cara berpikir umat manusia sebelum dua ribu tahun, logika jenis ini, merupakan empat jenis aturan penalaran atau yang disebut juga penalaran silogisme.  

C.Pemikiran Aristoteles Mengenai Filsafat Moral

Etika Nikomachea adalah karya terbesar Aristoteles yang ditulisnya ketika dia berada di Lykeon, setelah selesai mengajar Alexander putra raja Philippus dari Makedonia selama tujuh tahun. Di dalam karyanya ini terdapat pemikirannya tentang kebajikan dan moralitas yang tertuang kedalam sepuluh bab. Etika Nikomachea memusatkan perhatian pada pentingnya membiasakan berperilaku bajik dan mengembangkan watak yang bajik pula. Aristoteles menekankan pentingnya konteks dalam perilaku etis, dan kemampuan dari orang yang bajik untuk mengenali langkah terbaik yang perlu diambil. Aristoteles berpendapat dalam ajaran etikanya, kebahagiaan adalah tujuan hidup, dan bahwa usaha mencapai kebahagiaan, bila dipahami dengan tepat, akan menghasilkan perilaku yang bajik.

Dalam segala perbuatannya manusia mengejar suatu tujuan. Ia mencari sesuatu yang baik baginya tetapi ada bannyak macam aktivitas manusia yang terarah pada macam-macam tujuan tersebut. dan menurut aristoteles tujuanyang tertinggi ialah kebahagiaan (eudaimonia). Etika adalah studi tentang konsep-konsepyang terlibat dalam penalaran praktis berikut ini: kebaikan, hak, kewajiban, kebajikan, kebebasan, rasionalitas dan pilihan. bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis, etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Aristoteles mengembangkan ajaran filsafat tentag etika. Etika Aristoteles pada dasarnya serupa dengan etika sokrates dan plato. 

Tujuannya mencapai eudaemonia, kebahagiaan sebagai barang yang tertinggi dalam kehidupan. Akan tetapi, ia memahaminya secara realistik dan sederhana, ia tidak bertanya tentang budi dan berlakunya seperti yang dikemukakan oleh socrates. Ia tidak pula menujupengetahuan tentang idea yang kekal dan tidak berubah-ubah, tentangidea kebaikan, seperti yang ditegaskan oleh plato. Ia menuju kepada kebaikan yang tercapai oleh manusia sesuai dengan gendernya, derajatnya, kedudukannya, atau pekerjaannya.

D.Pengaruh Penerapan Argumentasi Aristoteles dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pandangan Aristoteles sangat luas dalam bidang filsafat, maka dari itu ia juga memberikan suatau pandangan tentang konsep Tuhan. Aristoteles adalah orang yang percaya terhadap adanya Tuhan, ialah bahwa Tuhan adalah penyebab utama adanya gerak. Sedangkan pandangannya mengenai etika, Aristoteles mengatakan bahwa etika adalah sarana untuk mencapai kebahagiaan dan sebagai barang tertinggi dalam kehidupan, etika juga dapat mendidik manusia supaya memiliki sikap yang pantas dalam segala perbuatan.  

Sedangkan dilihat dari sisi makna kebahagiaan menurut Aristoteles bahwa tidak ada wujud kebahagiaan kecuali ia mampu memahami kehidupan sendiri dengan cara ini. Hal ini jelas mengapa hewan tidak rasional tidak mampu bahagia, walaupun tentu saja mereka mampu berkembang sesuai dengan norma untuk spesies mereka tidak memiliki rasa hidup secara keseluruhan, bahwa mereka perbedaan kategoris. Sedangkan dilihat dari sisi kekurangannya  bahwa Aristoteles mungkin terlalu percaya diri tentang keunikan baik yang membuat hidup bahagia, dan pada intinya semua sama. Dengan kata lain, orang yang bijak akan menjadi topik utama etika menurut padangan Aristoteles.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun