Mohon tunggu...
Cak Karim
Cak Karim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobby menulis quotes, kata bijak, dan kata senja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Moral Aristoteles

28 Agustus 2022   13:00 Diperbarui: 30 Agustus 2022   21:58 1681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Masa perjalanan, meninggalkan Akademia dan melakukan penelitian

Masa Athena kedua, ketika ia mendirikan dan mengajar di Lyceum.

Masing-masing dari ketiga masa tersebut menunujukkan tahap perkembangan intelektual tertentu dari sejak dibawah bayang-bayang pemikiran Plato hingga tampil sebagai pemikir kritis dan independen lalu mencapai masa keemasan ketika ia mengajar Lyceum, dimasa keemasan ini Aristoteles sangat produktif dalam berkarya.  

B.Pemikiran Aritoteles Mengenai Logika

Aristoteles merupakan seorang filsuf dan ilmuan terbesar dalam dunia masalampau, yang melopori penyidikan perihal logika serta memeperkaya hampir setiap cabang falsafat. Logika pertama disusun oleh  Aristoteles pada  tahun 384-332 SM, sebagai sebuah ilmu tentang hukum-hukum berpikir guna memelihara jalan pikiran dari setiap kekeliruan. Logika sebagai ilmu baru pada waktu itu masih disebut dengan analitica (logika formal), kumpulan karya tulis Aristoteles mengenai logika diberi nama organon yang terdiri atas enam bagian yaitu pertama, Categoriae menguraikan pengertian-pengertian. 

Kedua, De Interpretation tentang keputusan-keputusan. Ketiga, Analytica Posterior tentang pembuktian. Keempat, Analytica Priora tentang silogisme, kelima, Topica tentang argumentasi dan metode berdebat. Keenam, De Sohisticis Elenchis tentang kesehatan dan kekeliruan berpikir. Logika Aristoteles tentang logika dalam buku organon dikenal di dunia barat selengkapnya ialah sesudah berlangsung penyalinan-penyalinan yang sangat luas dari sekian banyak ahli pikir Islam kedalam bahasa latin. Logika Aristoteles memengaruhi cara berpikir umat manusia sebelum dua ribu tahun, logika jenis ini, merupakan empat jenis aturan penalaran atau yang disebut juga penalaran silogisme.  

C.Pemikiran Aristoteles Mengenai Filsafat Moral

Etika Nikomachea adalah karya terbesar Aristoteles yang ditulisnya ketika dia berada di Lykeon, setelah selesai mengajar Alexander putra raja Philippus dari Makedonia selama tujuh tahun. Di dalam karyanya ini terdapat pemikirannya tentang kebajikan dan moralitas yang tertuang kedalam sepuluh bab. Etika Nikomachea memusatkan perhatian pada pentingnya membiasakan berperilaku bajik dan mengembangkan watak yang bajik pula. Aristoteles menekankan pentingnya konteks dalam perilaku etis, dan kemampuan dari orang yang bajik untuk mengenali langkah terbaik yang perlu diambil. Aristoteles berpendapat dalam ajaran etikanya, kebahagiaan adalah tujuan hidup, dan bahwa usaha mencapai kebahagiaan, bila dipahami dengan tepat, akan menghasilkan perilaku yang bajik.

Dalam segala perbuatannya manusia mengejar suatu tujuan. Ia mencari sesuatu yang baik baginya tetapi ada bannyak macam aktivitas manusia yang terarah pada macam-macam tujuan tersebut. dan menurut aristoteles tujuanyang tertinggi ialah kebahagiaan (eudaimonia). Etika adalah studi tentang konsep-konsepyang terlibat dalam penalaran praktis berikut ini: kebaikan, hak, kewajiban, kebajikan, kebebasan, rasionalitas dan pilihan. bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis, etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Aristoteles mengembangkan ajaran filsafat tentag etika. Etika Aristoteles pada dasarnya serupa dengan etika sokrates dan plato. 

Tujuannya mencapai eudaemonia, kebahagiaan sebagai barang yang tertinggi dalam kehidupan. Akan tetapi, ia memahaminya secara realistik dan sederhana, ia tidak bertanya tentang budi dan berlakunya seperti yang dikemukakan oleh socrates. Ia tidak pula menujupengetahuan tentang idea yang kekal dan tidak berubah-ubah, tentangidea kebaikan, seperti yang ditegaskan oleh plato. Ia menuju kepada kebaikan yang tercapai oleh manusia sesuai dengan gendernya, derajatnya, kedudukannya, atau pekerjaannya.

D.Pengaruh Penerapan Argumentasi Aristoteles dalam Kehidupan Sehari-Hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun