Mohon tunggu...
bunga aprilla
bunga aprilla Mohon Tunggu... ingin menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu dan menjadi orang sukses

hobi saya menyanyi menonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ilmu Ekonomi Perkotaan

18 September 2025   05:15 Diperbarui: 18 September 2025   05:15 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perencanaan kota adalah proses sistematis untuk mengembangkan dan

mengelola kota dengan mempertimbangkan aspek fisik, sosial, ekonomi, dan Ilmu

ekonomi perkotaan sebagai sebuah cabang ilmu baru mulai dikembangkan sekitar

tahun 1950. Tetapi upaya para ahli ekonomi untuk memperdalam dan menelaah

masalah-masalah perkotaan sudah lama dilakukan.

Faktor-faktor seperti, nilai sewa lahan, pengangguran, kesenjangan

pendapatan, harga perumahan, transportasi, lalu lintas transportasi, rangkaian

kebijakan pemerintah, perpajakan dan keuangan pemerintah daerah menimbulkan

dampak pada lingkungan

Kota adalah wadah tempat tinggal atau pemukiman lingkungan. Tujuan

perencanaan kota adalah menciptakan kota yang berkelanjutan, efisien, dan

nyaman bagi penduduknya.

Pengembangan pembangunan kota dipengaruhi oleh banyak faktor seperti

keadaan alam, geografis, keadaan iklim, kebudayaan, sosial, budaya politik,

ekonomi, keuangan, dan lain lain.

Kota merupakan pusat kegiatan ekonomi, pusat pemerintahan, perusahaan,

sosial, jasa dan lain-lain.

Maju mundurnya suatu kota sangat dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi dan

kebijaksanaan wilayah yang bersangkutan (Mikro dan Makro).

Menurut Reksohadiprodjo (1985) timbulnya suatu kota ada 3 unsur yang

menyebabkan yaitu Scale Of Economies, Comperative Advantages dan Aminaties.

Kota yang disebabkan oleh Scale Of Economies merupakan kota yang

memproduksi barang-barang dan jasa-jasa kebutuhan sehari-hari.

Fungsi kota pada hakikatnya memperlancar produksi dan pertukaran dengan

dekatnya lokasi berbagai kegiatan ekonomi. Apabila Scale Of Economies dan

Comperative merupakan faktor-faktor supply (yang menghasilkan sesuatu), maka

faktor pemerintahan (yang menarik) untuk mendorong perkembangan kota adalah faktor Amienites.

Comperative Advantage atau keunggulan komparatif adalaha kemampuan

suatu negara atau entitas untuk menghasilkan barang dan jasa dengan biaya

peluang yang lebih rendah dibandingkan negara atau entitas lain, sehingga

menciptakan manfaat dari perdagangan.

Aminities yaitu hal-hal yang ada di dalam kota yang menarik calon penduduk

kota, misalnya fasilitas publik yang bersih, infrastruktur yang bagus.

Menurut Richardson (1973) apabila ukuran suatu kota terlalu besar

cenderung memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih baik jika didukung

oleh potensi dan produksi kekayaan alam (sumber daya alam) serta tingkat ekspor

impor yang tinggi, yang menjadi pendorong utama perkembangan ekonomi daerah.

Sebaliknya bila terjadi ukuran kota terlalu kecil akan menghadapi masalah seperti

kelangkaan sumber daya, kesulitan beradaptasi terhadap perubahan, minimnya

peluan ekonomi dan sosial, peningkatan ketergantungan pada wilayah lain, dan

biaya infrastruktur yang lebih tinggi per kapita. Hal ini terjadi karena kota yang

terlalu kecil tidak memiliki skala ekonomi yang cukup untuk mendukung

pembangunan dan kesejahteraan penduduknya secara optimal.

3 Pendekatan :

1). Pendekatan Ekonomi Lokasi

Ekonomi lokasi ini kota dianggap sebagai bagian ruang dari ekonomi

nasional. Hubungan antar kota dan negara dianggap sebagai ekonomi antar

ruang, maka teori lokasi digunakan untuk melihat hubungan sebab-akibat

antara kota dan negara.

a. Kota merupakan bagian dari ekonomi negara

b. Penggunaan teori lokasi dipadukan dengan teori mikro ekonomi.

c. Kota dan negara berhubungan dengan ruang.

d. Intervensi pemerintah dapat memperburuk keadaan.

2). Pendekatan Kota Negara

Pada pendekatan ini kota dianggap sebagaimana negara yang

melalukan perdagangan dengan negara lain. Pada pendekatan ini kota

layaknya sebuah negara yang memerlukan keseimbangan ekspor dan impor,

dan banyak menggunakan teori makro di dalam analisinya.

Adapun prinsip-prinsip dari kota sebagai negara ini adalah:

a. Kota dianggap sebagaimana negara.

b. Diperlukan keseimbangan ekspor-impor untuk jangka pendek dan panjang.

c. Menggunakan pendekatan ekonomi makro.

d. Intervensi pemerintah diperlukan.

3). Pendekatan Keseimbangan Sosial

Diasumsikan sebagai satu kesatuan yang sangat terbuka yang tidak

memiliki hambatan apapun di perbatasan. Pada pendekatan ini diperlukan

sejumlah asumsi bahwa variabel-variabel tertentu yang berada di luar kota

dianggap konstan.

Peinsip- prinsip dasar dari pendekatan ini adalah:

a. Kota adalah sebuah satuan ekonomi yang terbuka.

b. Diasumsikan bahwa variabel-variabel di luar observasi adalah konstan.

c. Perubahan ekonomi kota tidak mempengaruhi ekonomi nasional.

Cakupan Ekonomi Perkotaan yaitu studi yang dilakukan didalam

ekonomi perkotaan meliputi makro dan mikro. Contohnya yaitu nilai sewa

lahan yang merupakan sebuah komoditi komoditi tidak bergerak (immoble)

dan nilainya sangat dipengaruhi oleh aktivitas yang terjadi di atasnya.

Aktivitas ini di pengaruhi oleh interaksi antara rumah tangga dan perusahaan.

Contoh lainnya adalah besaran kompensasi yang harus dibayarkan oleh

industri atas ekstranilisasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi kota

1. Infrastruktur: Infrastruktur yang memadai, seperti jalan, jembatan, dan

transportasi umum, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas ekonomi kota.

2. Investasi: Investasi dalam bidang industri, perdagangan, dan jasa dapat

meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota.

3. Sumber Daya Manusia: Tenaga kerja yang terampil dan terdidik dapat

meningkatkan produktivitas dan inovasi di kota.

4. Pemerintah: Kebijakan pemerintah yang mendukung dapat meningkatkan iklim

investasi dan pertumbuhan ekonomi kota.

Strategi untuk meningkatkan ekonomi kota

1. Pengembangan Industri Kreatif: Industri kreatif dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi kota dan menciptakan lapangan kerja baru.

2. Peningkatan Infrastruktur: Peningkatan infrastruktur dapat meningkatkan

efisiensi dan produktivitas ekonomi kota.

3. Pengembangan Pariwisata: Pariwisata dapat meningkatkan pendapatan kota

dan menciptakan lapangan kerja baru.

4. Pengembangan Ekonomi Hijau: Ekonomi hijau dapat meningkatkan

keberlanjutan dan mengurangi dampak lingkungan.

Manfaat ekonomi kota

1. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Ekonomi kota yang sehat dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan

lapangan kerja.

2. Pengurangan Kemiskinan: Ekonomi kota yang sehat dapat mengurangi

kemiskinan dan kesenjangan sosial.

3. Peningkatan Investasi: Ekonomi kota yang sehat dapat meningkatkan investasi

dan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Surabaya pada tahun 2024

menunjukkan tren positif yang signifikan, dengan laju pertumbuhan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 5,45% pada Triwulan III 2024. Angka ini

tidak hanya melampaui pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 4,91%, tetapi

juga pertumbuhan nasional sebesar 4,95%. Hal ini menegaskan peran penting

Surabaya sebagai kota dengan aktivitas ekonomi yang dinamis dan beragam.

Faktor Pendukung Pertumbuhan Ekonomi:

- Konsumsi Rumah Tangga: Konsumsi rumah tangga menjadi salah satu faktor

utama pendorong pertumbuhan ekonomi Surabaya, didukung oleh peningkatan

belanja pemerintah yang signifikan.

- Investasi: Peningkatan investasi melalui pembangunan infrastruktur dan ekspansi

bisnis juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kota ini.

- Sektor Sekunder dan Tersier: Sektor industri, perdagangan, dan jasa menjadi

tulang punggung pertumbuhan ekonomi Surabaya, menunjukkan perkembangan pesat dan daya saing kuat.

Upaya Pemerintah:

Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi

melalui berbagai program, seperti:

- Program Padat Karya: Program ini bertujuan mengentaskan kemiskinan dan

pengangguran dengan melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan ekonomi

produktif.

- Pengembangan Kawasan Kota Lama: Pemerintah kota juga berencana

mengembangkan Kawasan Kota Lama Surabaya menjadi kawasan yang lebih

berkelanjutan dan inklusif, dengan fokus pada peningkatan aksesibilitas dan

kegiatan ekonomi kreatif.

Dengan stabilitas ekonomi yang terjaga dan berbagai proyek pembangunan yang

terus berjalan, Surabaya semakin memperkuat posisinya sebagai pusat

perekonomian di Jawa Timur dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi nasional.

Pembangunan Ekonomi Kota

Pertumbuhan ekonomi Surabaya pada tahun 2024 menunjukkan tren positif

yang signifikan, dengan laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) mencapai 5,45% pada Triwulan III 2024. Angka ini tidak hanya

melampaui pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 4,91%, tetapi juga

pertumbuhan nasional sebesar 4,95%. Hal ini menegaskan peran penting

Surabaya sebagai kota dengan aktivitas ekonomi yang dinamis dan beragam.

Faktor Pendukung Pertumbuhan Ekonomi:

- Konsumsi Rumah Tangga: Konsumsi rumah tangga menjadi salah satu

faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi Surabaya, didukung oleh

peningkatan belanja pemerintah yang signifikan.

- Investasi: Peningkatan investasi melalui pembangunan infrastruktur dan

ekspansi bisnis juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kota ini.

- Sektor Sekunder dan Tersier: Sektor industri, perdagangan, dan jasa menjadi

tulang punggung pertumbuhan ekonomi Surabaya, menunjukkan

perkembangan pesat dan daya saing kuat.

Upaya Pemerintah:

Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya meningkatkan pertumbuhan

ekonomi melalui berbagai program, seperti:

- Program Padat Karya: Program ini bertujuan mengentaskan kemiskinan dan

pengangguran dengan melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan

ekonomi produktif.

- Pengembangan Kawasan Kota Lama: Pemerintah kota juga berencana

mengembangkan Kawasan Kota Lama Surabaya menjadi kawasan yang lebih

berkelanjutan dan inklusif, dengan fokus pada peningkatan aksesibilitas dan

kegiatan ekonomi kreatif.

Dengan stabilitas ekonomi yang terjaga dan berbagai proyek pembangunan

yang terus berjalan, Surabaya semakin memperkuat posisinya sebagai pusat

perekonomian di Jawa Timur dan berkontribusi signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi nasional.

Profil kabupaten Lumajang

Data Penduduk

Jumlah warga Kabupaten Lumajang sekitar 1,11 juta jiwa (2024), dengan

dominasi kelompok usia produktif.

Iklim & Cuaca

Lumajang beriklim tropis dengan dua musim utama, hujan dan kemarau.

Suhu rata-rata 22--33C, curah hujan tinggi di wilayah pegunungan Semeru

dan lebih rendah di daerah pesisir.

Sejarah

Lumajang, dahulu dikenal sebagai Lamajang, sudah ada sejak abad ke-12.

Wilayah ini pernah berada di bawah Kerajaan Kediri dan memiliki peran

penting dalam aktivitas ritual karena letaknya di sekitar Gunung Semeru.

Budaya & Kehidupan Sosial

Masyarakat Lumajang masih menjaga kesenian tradisional seperti Reog,Jaran Kencak, dan Ludruk. Kehidupan sosialnya bercirikan gotong royong,

pasar tradisional, serta kegiatan adat dan keagamaan.

Politik & Pemerintahan

Kabupaten Lumajang dipimpin oleh seorang Bupati dan Wakil Bupati, dengan

organisasi perangkat daerah yang diatur sesuai dokumen perencanaan

pembangunan daerah (RKPD/RPD).

Ekonomi

Perekonomian Lumajang bertumpu pada pertanian dan perkebunan (padi,

jagung, tebu, kopi, hortikultura). UMKM berbasis hasil pertanian dan sektor

pariwisata alam (Semeru, pantai, air terjun) juga berkembang sebagai

penopang ekonomi.

Potensi & Tantangan

Potensi: lahan pertanian subur, produk unggulan (pisang, kopi, kapulaga),

serta wisata alam dan budaya.

Tantangan: kerentanan terhadap bencana (erupsi, longsor, banjir),

kesenjangan desa--kota, dan perlunya infrastruktur serta pengolahan hasil

pertanian yang lebih modern.

Menyatunya Ekonomi & Budaya

Ekonomi dan budaya saling mendukung melalui agrowisata dan festival lokal

yang menampilkan hasil pertanian sekaligus kesenian tradisional. Hal ini

berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus menjaga

warisan budaya. Namun, perlu pengelolaan berkelanjutan agar tidak terjadi

kerusakan lingkungan atau hilangnya nilai budaya asli.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun