ONTOLOGI-MERAPIKAN PEMAHAMAN DASAR TERHADAP ILMU PENGETAHUAN
Merapikan pemahaman dasar terhadap ilmu pengetahuan-kebenaran harus dimulai dari rekonstruksi ontologi, sebelum melangkah lebih jauh ke ranah epistemologi.Kalau pemahaman sudah rapi-konstruktif di level ontologi maka epistemologi dapat mulai disusun. Epistemologi ibarat proses membangun konstruksi besi beton bangunan,tapi sebelum itu harus membuat fundamen dasarnya dulu tempat konstruksi itu berdiri tegak-analogi untuk ontologi sebagai dasar berdirinya ilmu-kebenaran
Dan,aksiologi ibarat pemanfaatan bangunan yang telah terbentuk rapi
..........
Ontologi adalah pilar dasar dari ilmu pengetahuan,Tanpa ontologi maka ilmu pengetahuan tidak akan pernah berdiri. Demikian pula konsep "kebenaran",karena kebenaran dibangun oleh konstruksi ilmu pengetahuan.Ilmu berdiri diatas ontologi seperti bangunan besar berdiri diatas fondasi yang kokoh.Dan bila kebenaran ibarat gedung besar maka ilmu pengetahuan adalah konstruksi besi betonnya.Itulah pemetaan di level dasar
Ontologi adalah konsep tentang "hakikat". Segala suatu yang ada memiliki hakikatnya tersendiri,hakikat sesuatu membentuk definisi tentang sesuatu itu. Sesuatu yang tidak ada tidak memiliki hakekat.Contoh; superman tidak memiliki hakikat karena ia obyek hayalan.Ciri bahwa sesuatu memiliki hakikat adalah ia memiliki eksistensi- superman tidak memiliki eksistensi
Hakikat itu ada di dunia fisik maupun non fisik.Artinya, ada obyek yang bersifat fisik maupun non fisik-maka ada definisi yang bersifat fisik dan metafisik.
Hakikat bersifat tunggal-tidak jamak. Contoh ; tubuh hakikatnya materi,sedang jiwa  hakekatnya non materi-tak bisa jiwa memiliki 2 hakikat berbeda ; materi sekaligus non materi.Api tak bisa memiliki hakikat panas sekaligus dingin,hakikat lelaki adalah lelaki-tak bisa sekaligus wanita
Jadi ilmu pengetahuan dan kebenaran berdiri diatas fondasi yang jelas- tetap-pasti-tidak berubah ubah hakikatnya karena berdiri diatas element-komponen yang memiliki hakikat yang tetap. Prinsipnya,Ilmu pengetahuan tidak bisa berdiri diatas sesuatu yang berubah ubah-relatif-tidak pasti-yang tidak memiliki hakikat.
Ilmu memang mengalami perubahan dari zaman ke zaman tapi "element pemainnya" tidak berubah ubah.Contoh ; ilmu mengalami perubahan tapi hakikat api,air,udara tidak berubah.