Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ontologi; Merapikan pemahaman dasar ilmu pengetahuan

30 Agustus 2025   20:39 Diperbarui: 30 Agustus 2025   20:39 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

INTISARI

Sarat memahami ontologi adalah ;
fahami bahwa segala suatu itu memiliki hakikat yang merupakan identitasnya. Hakikat sesuatu itu tetap-tidak berubah ubah,Sesuatu yang hakikatnya benar tidak akan berubah jadi salah-sesuatu yang hakikatnya A tidak akan berubah jadi B,hakikat api tak bisa panas sekaligus dingin,Tuhan tak bisa sekaligus makhluk,lelaki tak bisa sekaligus wanita, dst.

Fungsi vital dualisme diantaranya adalah untuk memilah serta membedakan sesuatu dari yang lain karena masing masing punya hakikat serta definisinya sendiri sendiri.Agar definisi sesuatu tidak campur aduk atau tertukar dengan yang lain.Agar benar tetap difahami sebagai benar,salah sebagai salah,lelaki sebagai lelaki-wanita sebagai wanita

Maka bila dualisme dibuang maka  konstruksi ilmu pengetahuan akan ikut berantakan karena segala suatu jadi absurd-tak jelas mana benar-mana salah,mana baik-mana buruk,mana lelaki mana wanita dlsb

Maka sesuatu yang tidak jelas-relatif- absurd-tak pasti itu tak bisa membentuk konstruksi ilmu pengetahuan-apalagi kebenaran yang terstruktur.Ilmu pengetahuan dibangun oleh unsur-element-komponen yang memiliki hakikat serta definisi yang jelas dan tetap-tidak relatif.Maka ilmu dan kebenaran tidak bisa ditegakkan diatas relatifitas-absurdisme-ketakpastian-Semua yang disebut ini sering jadi pembicaraan tapi ia ibarat debu atau asap dari kebenaran yang tidak membentuk konstruksi dasar ilmu- kebenaran

LOGIKA-MATEMATIKA TIDAK MERUBAH HAKIKAT

Dalam dunia ilmu pengetahuan pastinya logika termasuk matematika biasa dimainkan tapi fungsinya bukan untuk merubah hakikat

Setiap sesuatu memiliki hakikat. Hakikat adalah inti yang menjadikan sesuatu tetap sebagai dirinya sendiri, tidak berubah hanya karena perbedaan cara pandang atau metode penalaran yang ditimbulkan oleh permainan logika dalam isi kepala yang membawa kacamata-cara pandang yang berbeda beda

Ilmu pengetahuan pada dasarnya berdiri di atas pengakuan terhadap hakikat yang jelas, pasti, dan tidak berubah-ubah. Tanpa dasar hakikat, pengetahuan akan kehilangan pijakan.

Matematika dan logika hanya berfungsi sebagai alat untuk mengungkap, menalar, dan menyusun pengetahuan. Namun, alat itu tidak memiliki kuasa untuk mengubah hakikat dari sesuatu yang ditelaahnya.

Upaya meruntuhkan hakikat dengan meniadakan dualisme atau melarutkan perbedaan antara "ada" dan "tiada", antara "A" dan "bukan A", justru membawa pada ketakjelasan. Padahal, ketakjelasan itu sendiri runtuh di hadapan deskripsi yang benar tentang hakikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun