Mohon tunggu...
Budi Supriyatno
Budi Supriyatno Mohon Tunggu... Dosen Guru Besar Universitas Krisnadwipayana. Jakarta

Guru Besar Ilmu Pemerintahan Universitas Krisnadwipayana, Jakarta. Hoby: menulis buku dan artikel jornal international.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

geng solo mulai ditinggalkan, gibran mulai dicuekin

21 September 2025   14:26 Diperbarui: 21 September 2025   15:39 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

GENG SOLO MULAI  DITINGGALKAN, GIBRAN MULIA "DICUEKIN"

Budi Supriyatno

Judul Artikel ini: Geng Solo mulai ditinggalkan, Gibran mulai dicuekin. Mungkin judul yang agak "aneh dan glenyengan."  Bikin Geng Solo dan Buzer Gibran mumet.  Namun untuk lebih jelasnya ayo simak artikel ini:

Geger di jagat maya. Presiden Prabowo Subianto melakukan reshufle kabinet ke tiga dan melantik 11 menteri, wakil menteri, maupun pimpinan badan/lembaga, dalam Kabinet Merah Putih pada Rabu (17/9/2025).  Peristiwa ini "agak ganjil" dalam acara ketatenegaraan. Biasanya kalau Presiden melantik menteri atau pejabat negara Wakil Presidennya pasti ada alias hadir. Lah peristiwa pelantikan yang bersejarah ini, kok Gibran Wakil Presiden ora ono,  nang endi? Bro.  

Ini yang menjadi pertanyaan besar masyarakat mulai dari kaum inteleqtual di perguruan tinggi para profesor sampai masyarakat biasa yang  sering nongkrong di kedai kopi "angkringan" seperti yang saya lakukan bersama teman-teman, kalau lagi bete sambil ngobrol ngalor-ngidul dan glenyengan ora jelas, tapi bikin "gayeng" pikiran jadi ambyar. Wkwkwkwkwk

Pertanyaanya: Kemana gerangan putra mahkota yang mulia banginda Raja Jawa Jokowi yang dibanggakan ini? wkwkwkwkkwk. Raja Jawa pinjam istlahnya Bahlil Lahadalia Menteri ESDM.Wouiiih muantaaaap, Bro. Raja Jawa lagi.

Kata Jokowi "Presiden dan wakil presiden itu satu paket," dalam membela anaknya yang dibanggakan. Oleh karena itu kalau ada acara kenegaraan seharusnya wapresnya harus hadir. Kenapa ini tidak hadir? Meskipun tidak wajib, tetapi "ketidakhadiran" Wapres dalam acara kenegaraan apalagi "Pelantikan Menteri"  bukan hal biasa. Pengamatan saya selama Indonesia merdeka dan selama wakil presiden ada, setiap acara kenegaraan wakil presiden selalu hadir.

Geng Hambalang dan Geng Solo

Geng Hambalang dan Geng Solo, wouiiiiih. Arep ngoceh opo? Bro. Kewanen nulis "Geng" opo ora wedi?.  Yo wedi, rodo ndredek. wkwkwkwkwk. Maksud tulisan  "Geng" dalam arti positif menggambarkan "Group" atau kelompok alias pengikut yang setia.

Geng Hambalang adalah Geng  Presiden Prabowo. Dan Geng Solo adalah Gengnya Jokowi. Wouih bikin dek-dekan wae bro? Masa negara ada geng-gengan? Ben redo gayeng. Ingatkan Bro? Ketika Presiden Prabowo melantik menteri pertamanya pada 19 Februari 2025 sebagian besar diisi mantan menteri Jokowi alias gengnya Jokowi. Prabowo pada saat masih malu-malu dengan Jokowi, sehingga sebagian besar menterinya adalah menteri Jokowi.

Namun uji coba saat Presiden Prabowo memberikan abolisi dan amnesti kepada Tom Lembong dan Hasto dilakukan pada 31 Juli 2025, yang "notabene"nya musuh Jokowi.  Reaksi rakyat kok positif alias mendukung. Artinya kepercayaan sebagian besar rakyat mendukung keputusan presiden Prabowo. Menurut hipotesis saya, kepercayaan rakyat kepada Presiden Prabowo semakin basar dibanding dengan kepercayaan Jokowi. Rakyat yang dulunya mendukung Jokowi, alias "pejah gesang nderek Jokowi" (ikut Jokowi),  kini sudah  beralih mendukung Prabowo. Wouiiiiih....muantaaaap, Bro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun