Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen || Perkelahian sang Raja Hutan

8 Februari 2024   21:46 Diperbarui: 8 Februari 2024   21:51 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sang Raja Hutan (Sumber: Pixabay.com/Foto-Rabe)

Pertempuran terus berlangsung, bergema melalui pepohonan saat para raja bentrok dengan kemarahan yang paling besar. Gigi berkilat, cakar merobek bulu, dan raungan kesakitan bercampur dengan hiruk pikuk malam hutan.

Saat fajar menyingsing, medan perang dipenuhi dengan prajurit yang gugur, yang merupakan bukti keganasan konflik. Memar dan berlumuran darah, Leo dan Raja saling berhadapan sekali lagi, kelelahan terlihat jelas di mata mereka yang lelah.

"Kamu adalah lawan yang layak, Raja," Leo mengakui, suaranya terdengar letih namun penuh hormat. Mari kita akhiri pertumpahan darah yang tidak masuk akal ini.

Raja mengangguk, harga diri masih membara dalam dirinya. "Setuju, Leo. Mulai hari ini, biarlah batas-batas dipatuhi, dan semoga perdamaian kembali berkuasa di kerajaan hutan kita."

Dengan anggukan serius, para raja saling berpaling, persaingan mereka dipicu oleh pemahaman baru. Saat mereka mundur ke wilayah masing-masing, hutan menghela nafas lega, mengetahui bahwa bentrokan para raja telah berakhir, setidaknya untuk saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun