Rasa enak yang moderat. Tidak asin banget. Tidak ada rasa penyedap buatan. Olahan yang membuat lidah berdendang.
Bumbu membungkus isian yang beragam rasa: segar mentimun, bangkuang, dan sayur; asam mangga muda; sedap tahu dan cingur; serta pedas samar dari cabai rawit. Tidak terasa meledak-ledak ketika dicecap lidah.
Semua bahan diaduk sempurna pada sepiring Rujak Cingur Bangkalan, menjadikannya kombinasi rasa yang sempurna. Rasa yang boleh jadi tidak akan saya dapatkan, ketika menyantapnya di tempat makan Kota Bogor. Takada rasa serupa.
Menurut hemat saya, harga Rp20.00 untuk seporsi rujak cingur di Warung Barokah, Modung, Bangkalan, terlalu murah untuk rasa yang sangat kaya. Sebuah rasa enak rujak cingur yang hanya saya dapatkan di Bangkalan.
Oleh karena itu, berada di Madura menjadi kesempatan bagi saya untuk sesering mungkin menyantapnya, yaitu berburu Rujak Cingur Bangkalan.
Eh, tapi masih banyak lagi jenis hidangan lain "wajib" dijajal di kabupaten, yang sering disebut sebagai surga kuliner oleh Bondan Winarno dalam satu tayangan televisi.
Seperti apa? Makanan apa saja? Saya sudah menjajal sebagian. Tidak semuanya, perut tidak dapat menampung. Lagian, di kepala senantiasa menggema nasihat dokter.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI