Di dalam setiap pincuknya terdapat kombinasi karbohidrat dan protein. Serat, mungkin, didapat dari sedikit sambal.
Ya! Semua isi serba sedikit, tetapi secara keseluruhan ia mendatangkan tendangan cukup pada dinding lambung, dengan rasa yang membahagiakan jiwa, dan memberikan cukup energi untuk menjalani hari.
Sedikit dan sangat bermakna. Lebay, nggak sih pernyataan ini?
Di dalam sebungkusnya terdapat nasi pulen. Dihalangi sesobek daun pisang, terdapat 7 macam lauk-pauk serta kondimen.
Tujuh lauk pauk dalam ukuran kecil itu terdiri dari:
- Seperdelapan telur asin.
- Secuil dendeng ragi.
- Sedikit usik-usik (olahan bersantan kental) krecek tahu
- Sekian biji kerang goreng.
- Pais jengkang (semacam kepiting kecil yang kulitnya lunak).
- Sepotong pais cakalang.
- Rempeyek kacang dan udang serta sambal.
Lauk-pauk serba sedikit tidak berlebihan dan nasi membentuk posi pas untuk makan pagi. Perut terisi dengan gizi cukup, tapi tidak membuatnya meledak kekenyangan.
Namanya, Nase Serpang (nase artinya nasi; Serpang merupakan nama sebuah dusun di Desa Abiyan, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.
Harganya, saya tidak mengetahuinya. Berhubung kerabat di Bangkalan yang membelikannya.
Apa pun cara mendapatkannya, Nase Serpang adalah menu sarapan yang saya rekomendasikan ketika berkunjung ke Bangkalan.
Enak, memuaskan di lidah, menenteramkan jiwa, dan cukup mengenyangkan untuk perut.
Sudah, sekian saja artikel ini. Tak perlu panjang-panjang. Pokoknya nulis. Lagi pula gak enak hati, kalau dipanjang-panjangin takutnya entar otohetlen.